Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seiring perkembangan zaman, kompetensi dan kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) tentu membutuhkan perkembangan. Terlebih lagi, peningkatan daya saing yang lebih tinggi menjadi salah satu dorongan bagi pemerintah dari pusat hingga daerah untuk terus meningkatkan kualitas SDM-nya melalui pendidikan formal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sadar atas kebutuhan tersebut, Kabupaten Merangin Provinsi Jambi menjalin kerja sama dengan Unit Program Belajar Jarak Jauh-Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Jambi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan SDM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bupati Merangin, Mashuri mengatakan, rencana awal dalam kerja sama dengan UPBJJ-UT adalah untuk meningkatkan standar kompetensi dan kualifikasi guru di berbagai tingkat pendidikan. “Sebab, kompetensi guru hanya mencapai 52 persen,” ujar Mashuri dalam kegiatan penandatanganan kerja sama antara Kabupaten Merangin dengan UPBJJ-UT, Rabu, 20 Juli 2022.
Dia pun melanjutkan, rencana kerja sama dengan UPBJJ-UT ini sudah ada sejak 2016. Saat itu, Mashuri sudah melakukan pendekatan dengan pihak kampus untuk membantu Kabupaten Merangin dalam meningkatkan SDM-nya. ”Oleh karena itu, dengan segenap rasa syukur, kerja sama ini akhirnya bisa terjalin,” ujar Mashuri.
Selain itu, demi mendukung komitmen kerja sama dengan UPBJJ-UT, menurut Mashuri pihak Kabupaten Merangin sudah menyediakan sejumlah lahan untuk dimanfaatkan oleh UPBJJ-UT.
Wakil Rektor Universitas Terbuka, Rahmat Budiman memberikan cinderamata kepada Buapti Merangin Mashuri, Rabu, 20 Juli 2022.
Kegiatan penandatanganan yang diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC) tersebut turut menghadirkan Rahmat Budiman, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama. Bertindak mewakili Rektor UT, Rahmat Budiman menyampaikan permohonan maaf dari Rektor UT karena berhalangan hadir.
Rahmat pun melanjutkan, pihak UPBJJ-UT sangat bangga dan merasa terhormat bisa menjalin kerja sama dengan Kabupaten Merangin. Kerja sama ini merupakan upaya untuk memperluas akses pendidikan di wilayah tersebut. “Kemudahan yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam memperluas akses pendidikan,” tutur Rahmat.
Adapun layanan yang akan diberikan pihak UPBJJ-UT kepada pihak Kabupaten Merangin adalah program rekognisi pembelajaran lampau. Program tersebut merupakan pengakuan terhadap pengalaman kerja dari para calon mahasiswa dan mahasiswa ketika hendak menempuh pendidikan formal.
“Para aparatur desa di Kabupaten Merangin ataupun guru-gurunya bisa mengonversikan pengalaman kerja ke dalam SKS (sistem kredit semester),” kata Rahmat. Program tersebut memungkinkan calon mahasiswa baru untuk mendapatkan lompatan semester, tergantung penilaian pihak UPBJJ-UT terhadap pengalaman kerja masing-masing.
Rahmat berharap, tujuan mulia untuk meningkatkan SDM di Kabupaten Merangin ini dapat tercapai dan terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, ia mendorong para dekan dan jajarannya untuk segera menerapkan kerja sama ini dalam bentuk paket-paket rekognisi pembelajaran.
“Sekali lagi, UT merasa bangga dalam bekerja sama dengan pihak Kabupaten Merangin demi meningkatkan SDM di wilayahnya. Pada umumnya, hal ini menjadi bagian dari upaya menyejahterakan Indonesia,” ujar Rahmat.