Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mengurangi penggunaan bahan beton dan mengoptimalkan bahan bambu untuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur menjelang perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali. "Agar tidak merusak mangrove, akan mengoptimalkan penggunaan bambu, kayu dan unsur alami dan mengurangi berbahan beton dalam pembangunan, terutama untuk acara internasional di Bali," kata Wakil Menteri Pekerjaan, John Wempi Wetipo, dalam acara Aksi Bersih Mangrove di Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, Denpasar, Bali, 29 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut KTT G20 dan Hari Peduli Sampah Nasional 2022. Acara dihadiri Wakil Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Alue Dohong, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Antar-Lembaga Muhsin Syihab, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali, Ni Luh Made Wiratmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wempi mengatakan peningkatan pembangunan infrastruktur di Bali dilakukan sejak awal Januari 2022 dan ditargetkan rampung September. Sehingga pada bulan Oktober nanti, sudah siap menjadi show case mangrove.
Kementerian mengalokasikan dana Rp 505,9 miliar untuk persiapan Presidensi Indonesia dalam KTT G20 di Bali. Dana tersebut untuk rehabilitasi Waduk Muara Nusa Dua, pembangunan Embung Sanur, perbaikan dan preservasi Jalan dan Jembatan Simpang Pesanggaran - Nusa Dua dan Jimbaran – Uluwatu.
Kemudian penataan lanskap bundaran, pedestrian, dan median ruas jalan Bandara Ngurah Rai – venue, serta peningkatan jalan Simpang Siligita – Kempinski. Kementerian juga akan melakukan penataan kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai di Provinsi Bali.
"Untuk kegiatan penataan kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai yang berada di kawasan Waduk Muara Nusa Dua ini meliputi pembangunan gerbang masuk, area drop off, menara pandang, pejalan kaki, area penyamaian dan area parkir sekitar waduk," kata Wempi.
Wempi mengapreasiasi partisipasi dari berbagai lembaga, komunitas lingkungan, dan masyarakat sekitar pada kegiatan Aksi Bersih Mangrove. Aksi ini diharapkan terus belanjut dan dapat mengubah perilaku serta mental masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
Wakil Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Alue Dohong, mengatakan mangrove atau bakau merupakan ekosistem yang berfungsi sebagai habitat spesies hewan laut dan burung. Selain itu, bakau juga mencegah erosi dan abrasi pantai. Polusi sampah dapat menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove.
"Polusi sampah dapat menghilangkan nilai ekologi, nilai ekonomi, dan nilai sosial dari mangrove. Sehingga harus selalu kami dengan mengendalikan sampah," kata Alue.
Aksi Bersih Mangrove dilakukan selama tiga hari, 27-29 Januari 2022. Kegiatan ini diikuti nelayan dan 15 komunitas masyarakat. Pada hari pertama dengan menggunakan kanoe diikuti 81 orang dengan mengumpulkan 927,48 kilogram sampah. Hari kedua, diikuti oleh 70 orang terkumpul sebanyak 67,5 kilogram sampah. Acara juga diisi dengan penanaman pohon mangrove sebanyak 220 batang.
Adapun pada acara puncak, 29 Januari 2022, dilakukan juga pemberian bantuan satu set jaring penangkap sampah dan pelepasan 5.000 benih ikan nila di Waduk Muara Nusa Dua.