Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, menorehkan sejumlahprestasi menjelang berakhir masa jabatannya. Selama memimpin Kota Mangga, Habib Hadi behasil membangun perekonomian, pendidikan dan kesehatan serta infrastruktur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gagasan pembangunan Kota Probolinggo dilakukan secara bertahap. Setiap tahun, Habib Hadi menggelar refleksi capaian pembangunan dan rencana pada tahun berikutnya. “Alhamdulillah dengan berjalannya waktu itu, masyarakat mulai memahami pencapaian hasil kerja dalam setahun atau rencana program kedepannya,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keterbukaan menjadi hal yang ingin diubah Habib Hadi. Selama ini menurutnya dunia birokrasi terlalu tertutup. "Karena itu setiap tahun saya melaksanakan refleksi, dan ini menjadikan saya memperoleh penghargaan dari Komisi Informasi setiap tahunnya sebagai Kota Informatif. Serta penghargaan dari media nasional," ujarnya.
Keberhasilan itu, menurut Habib Hadi, menjadi kebanggaan dalam memimpin Kota Probolinggo. “Masyarakat menjadi paham dan tidak mudah diadu domba, karena itu modal pemerintah untuk terus membangun,” ucapnya.
Dia mengungkapkan pembangunan sektor ekonomi bukan berdasarkan angka, tapi ditujukan kepada sarana, prasarana dan kesadaran masyarakat. Pada 2019, pertumbuhan ekonomi kota mencapai 5,94 persen dan anjlok menjadi minus 3,64 persen. Setahun kemudian perekonomian mulai bangkit dan tumbuh menjadi 4,06 persen.
“Pada 2022, melonjak sebesar 6,12 persen,” sebut Habib Hadi. Letak Kota Probolinggo sangat strategis dari sisi ekonomi. Kota ini berada jalur utama lintas Jawa-Bali. Akses infrastruktur dan sarana perhubungan sangat lengkap mulai dari pelabuhan, stasiun kereta api dan gerbang keluar Tol Trans Jawa.
Habib Hadi mengatakan Pembangunan ekonomi melibatkan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada perhelatan nasional dan internasional. Beragam produk usaha kecil dan menengah selalu ditampilkan kepada wisatawan nasional dan internasional yang datang melalui Pelabuhan Kota Probolinggo.
Salah satu upaya mendorong UMKM adalah dengan membangun spot-spot yang baru. “Seperti di Gladak Serang sampai Maramis, kami jogging track di tengah sawah. Nantinya akan kami bangun food court,” ujar Habib Hadi.
Saat ini total UMKM di Kota Probolinggo sebanyak 20 ribu pelaku usaha. Jumlah ini melesat dibandingkan pada awal Habib Hadi menjabat dengan 3.025 UMKM. Penambahan ini sejalan dengan visi menambah 500 pelaku usaha setiap tahun.
Keberpihakan kepada UMKM diwujudkan dengan mewajibkan ritel modern dan hotel menyediakan tempat 25 persen kepada usaha kecil menengah. “Kalau dilihat dari struktur PDRB, kontribusi paling besar dari sektor usaha perdagangan besar dan eceran mencapai 26 persen, kemudian sektor trans portasi dan perdagangan 15 persen. UMKM berkecimpung di dua sektor tersebut dan kontribusinya paling besar dalam pertumbuhan ekonomi,” kata Habib Hadi.
Adapun di sektor Kesehatan, Habib Hadi mewujudkan UHC (universal health coverage) mencapai 99,57 persen pada 2019 dan 100 persen pada tahun ini. Jumlah ambulan juga bertambah dari 19 unit pada 2019 menjadi 29 unit pada 2023. Layanan ambulan diberikan gratis dan 24 jam.
Habib Hadi memenuhi janji kampanye dengan mendirikan rumah sakit di selatan kota dengan anggaran Rp 200 miliar. Habib Hadi memenuhi janji kampanye dengan mendirikan rumah sakit di Selatan kota dengan anggaran Rp 200 miliar dan melengkapinya dengan alkes senilai Rp 34,5 miliar, juga menyiapkan dana Rp 35,9 miliar untuk mengcover UHC bagi Masyarakat pra sejahtera. “Kami bangun rumah sakit yang baru, sehingga program pelayanan kesehatan gratis ini bisa berjalan secara maksimal dan juga sediakan rumah singgah bagi keluarga rawat inap sehingga tidak keleleran dirumah sakit,” ujarnya.
Di bidang pendidikan, Pemerintah Kota Probolinggo menggratiskan seluruh biaya sekolah untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). “Kami juga memberikan seragam bagi yang tidak mampu jadi untuk sektor pendiidikan sudah tuntas,” kata Habib Hadi.
Adapun untuk pertanian, pemerintah kota memberikan bantuan bibit dan edukasi kepada petani. “Kami mengubah pola-pola untuk kesejahteraan mereka dengan cara mengedukasi,” ujarnya. Berkat inovasi, Pemerintah Kota Probolinggo mendapatkan penghargaan ketahanan pangan dari Pemerintah Jawa Timur.
Habib Hadi juga memprioritaskan pembangunan infrstruktur jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian daerah. Pada awal masa jabatan Habib Hadi, panjang jalan dalam kondisi baik sebesar 77,57 persen. Kondisi jalan yang baik mencapai 80,35 persen pada 2019 dan 94,69 persen pada 2022. “Kami rangking tiga terbaik kalau masalah jalan,” ucapnya.
Dari Program kerja yang telah direncanakan pada awal Habib Hadi sudah 100 persen terlaksana dari berbagai sektor sehingga pada masa kepemimpinannya. Kini, Kota Probolinggo memiliki banyak perubahan yang signifikan dengan segudang penghargaan yang didapatkan baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat dan swasta. Yang paling mentereng Kota Probolinggo memperoleh gelar sebagai Kota Paling Dicintai warganya dalam ajang internasional We Love Cities yang digagas WWF dan berhasil mengalahkan 63 kota dari 27 negara.