Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wajah semringah terpancar dari Agus Fatoni, Penjabat Gubernur Sumatera Selatan periode 2 Oktober 2023 - 24 Juni 2024 seusai turun dari panggung malam Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah, di The Tribrata Hotel and Convention Center, Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat 30 Agustus 2024. Fatoni yang pernah tiga kali menjabat kepala daerah ini, yaitu Penjabat Gubernur Sulawesi Utara pada 2020, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara di 2024, mendapatkan dua penghargaan: apresiasi kategori Kinerja Total Fiskal Sedang dan apresiasi kategori Ekonomi Daerah Fiskal Sedang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kategori Kinerja Total Fiskal Sedang merujuk pada tiga aspek, yakni kesejahteraan rakyat, pelayanan publik, dan ekonomi daerah. Adapun fiskal sedang merujuk pada kemampuan anggaran suatu daerah dalam membiayaiprogram pembangunan dengan atau tanpa dana transfer dari pemerintah pusat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Penghargaan ini merupakan apresiasi atas dukungan semua pihak karena sebagai penjabat kepala daerah, saya tidak dapat bekerja sendiri,” kata Fatoni. Sepanjang sepak terjangnya menjadi Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, tercatat 83 penghargaan yang didapat dalam kurun waktu sembilan bulan. Bagaimana pencatatan berbagai keberhasilan itu diraih dalam tempo singkat?
Ditanya soal ini, Fatoni kembalimenekankan pentingnya kerja sama dengan segenap elemen pemerintahan dan masyarakat. “Kami bekerja keras bersama-sama Forkopimda, bupati dan walikota, organisasi perangkat daerah, instansi vertikal, BUMN dan BUMD, perguruan tinggi, dunia usaha dan swasta, tokoh masyarakat, media, dan seluruh elemen masyarakat. Kuncinya kolaborasi, bergerak bersama dan serentak,” ucap Fatoni.
Penjabat yang murah senyum ini memang penuh gebrakan. Ketika menjadi Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, dia menerapkan sejumlah terobosan dan mengkampanyekan gerakan serentak di seluruh daerah. Terdapat 13 gerakan serentak yang berlangsung secara bersama- sama dan terstruktur di 17 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan.
Pertama, Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPISS); kedua, Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumatera Selatan (GPMSS); ketiga, Gerakan Penanganan Stunting Serentak se-Sumatera Selatan (GPStSS); keempat, Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPSSS); kelima, Gerakan Bedah Rumah Serentak se- Sumatera Selatan (GBRSS); keenam, Gerakan Perlindungan Tenaga Rentan Serentak se-Sumatera Selatan (GPTRSS).
Ketujuh, Gerakan Mudik Bersama Serentak se-Sumatera Selatan (GMBSS); kedelapan, Gerakan Pelayanan Keluarga Berencana Serentak se-Sumatera Selatan (GPKBS); kesembilan, Gerakan Launching Kantor Penerbitan Dokumen Elektronik Serentak se-Sumatera Selatan (GLKPESS); kesepuluh, Gerakan Tanam Serentak se-Sumatera Selatan; kesebelas, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Goes to School dan Goes to Office Serentak se-Sumatera Selatan; ke-12, Gerakan Berkurban Serentak se-Sumatera Selatan; dan ke-13, Gerakan Bangga dan Cinta Kopi Serentak se-Sumatera Selatan. Selama memegang tampuk pimpinan di Sumatera Selatan, Fatoni merilis program kesejahteraan rakyat yang terbagi menjaditiga bagian, yakni kemiskinan ekstrem, pengangguran, dan kesehatan.
Amanah Serentak di Sumatera Utara
Tak berhenti bergerak serentak di Sumatera Selatan saja, semenjak mengampu Penjabat Gubernur Sumatera Utara sejak 24 Juni 2024, Fatoni terus gerak cepat di semua lini kebijakan. “Sebagai penjabat kepala daerah harus selalu memberikan kinerja terbaik. Kami jadikan amanah utama untuk menyejahterakan rakyat di daerah tempat bertugas,” kata Fatoni.
Begitu menapak menjadi orang nomor satu di Provinsi Sumatera Utara dirinya telah mencanangkan berbagai gerakan serentak, khususnya di bidang perekonomian. Mulai dari Gerakan Penanganan Stunting Serentak se-Sumatera Utara, Gerakan Pembangunan Serentak se-Sumatera Utara, dan Gerakan Pemberian Tablet Penambah Darah Serentak se-Sumatera Utara. Fatoni juga melakukan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Utara, Gerakan Kesetiakawanan Sosial Serentak se-Sumatera Utara, Gerakan Serentak Lindungi Pekerja Rentan se-Sumatera Utara, Gerakan Bedah
Rumah Serentak se-Sumatera Utara, Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Utara dan Gerakan Inovasi Serentak se-Sumatera Utara. Begitu juga gerakan serentak lainnya, seperti Gerakan Kesetiakawanan Sosial Serentak se-Sumatera Utara dan Gerakan Berkoperasi Serentak se-Sumatera Utara. Hasilnya, terhitung bulan Juli lalu, inflasi di Sumatera Utara secara year on year (YoY) tercatat sebesar 2,06 persen.
Bahkan angka tersebut berada di bawah nasional, yaitu 2,13 persen. Menurut Fatoni, dengan program Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Utara, angka inflasi yang sudah menunjukkan hal positif akan tetap terkendali. Capaian inflasi di Sumatera Utara ini merupakan pertama sepanjang sejarah, karena inflasi di Sumatera Utara lebih rendah dibandingkan inflasi nasional. Pengendalian inflasi di Sumatera Utara bulan Agustus bahkan mencetak hattrick deflasi sehingga inflasi Sumatera Utara 1,86 persen YoY di bawah inflasi nasional yang 2,12 persen.
Kondisi menarik lainnya, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara dari Eropa, khususnya Belanda, melonjak hingga lebih dari 446 persen. Dengan gelombang gerakan serentak di Sumatera Utara itu, Fatoni mengajak seluruh pihak dapat bersama-sama, bersinergi menyelesaikan seluruh permasalahan atau persoalan di Sumatera Utara. Dengan gerakan bersama, diharapkan seluruh penanganan permasalahan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.
“Dengan bersama-sama saling mendorong gerakan serentak ini sebagai gerakan yang tujuannya besar, yaitu menggabungkan kekuatan yang dimiliki seluruh stakeholder hingga masyarakat untuk bersama sama menyelesaikan permasalahan yang ada,” kata Fatoni. Fatoni mengharapkan gerakan serentak yang dicanangkannya dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Selama menjabat di Sumatera Utara, kami akan terus mencanangkan gerakan serentak ini,” katanya. Dengan program Gerakan Serentak itulah, dan sinergi serta kolaborasi dengan seluruh pihak di Sumatera Utara, akan mampu mengakselerasi pembangunan di segala bidang. “Kami dorong terus sinergi dan kolaborasi antar pihak lebih kuat lagi di Sumatera Utara,” kata Fatoni.
Tantangan di Sumatera Utara kian menarik, karena hingga September ini sedang diselenggarakan event akbar olahraga, yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON). Selain program prioritas pemerintah seperti penurunan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting dan lainnya, PON merupakan hal yang ditargetkan sukses penyelenggaraannya.
“Tahun ini kita menghadapi PON, dengan suksesnya PON, maka marwah Sumatera Utara akan bisa kita tunjukkan pada nasional bahkan dunia. PON adalah kebanggaan dan kehormatan bagi warga Sumatera Utara,” kata Fatoni. Dengan kerja keras, komunikasi yang baik bersama para pemangku kepentingan, dan konsistensi program, membuat Fatoni optimis Sumatera Utara akan berhasil mempercepat pembangunan di Taman Swarnadwipa alias pulau emas ini.