Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga.

 

13 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada tahun 2045, Indonesia akan menerima bonus demografi sebesar 70 persen dari penduduk usia produktif (15-64 tahun). Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan menimbulkan dampak negatif, terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang buruk, pengangguran dan tingginya angka kriminalitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk menghindari hal ini, langkah-langkah persiapan telah diambil. Tujuannya adalah untuk mencetak generasi penerus yang unggul, cerdas, efisien, inovatif dan sehat. Sesuai arahan Presiden, Joko Widodo, semua kabupaten/kota berada di garda depan pembangunan sumber daya manusia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Muflihun, meluncurkan berbagai program untuk mengantisipasi lonjakan bonus demografi sejak memimpin kota berjulu “Kota Bertuah.”  Dia menginginkan masyarakat siap menyambut Indonesia Emas 2045. “Kebijakan ini harus menjadi prioritas,” ujarnya. 

Muflihun mengakui bahwa membangun komunitas didasarkan pada memiliki infrastruktur yang memadai. Sejak menjabat, banyak persoalan perkotaan seperti infrastruktur dan penghidupan masyarakat mulai terselesaikan. 

Pria yang akrab disapa Uun ini segera memperbaiki jalan rusak, sarana pendidikan, sistem drainase, pengelolaan sampah, pelayanan sanitasi hingga perizinan. Selama ini pengelolaan pelayanan dasar masyarakat di Pekanbaru dinilai belum merata. 

“Saya lahir, besar, dan berkembang di Pekanbaru. Seperti aspirasi masyarakat Pekanbaru saat ini, mereka ingin Pekanbaru menjadi kota yang layak dan nyaman,” kata Uun. 

Sejak menjabat sebagai pelaksana tugas Wali Kota Pekanbaru, Uun berusaha menyelesaikan masalah-masalah tersebut. "Ya, dan itulah yang paling dibutuhkan Pekanbaru,” ucapnya. 

Serap Aspirasi 

Dalam proses rencana pembangunan di Kota Pekabaru, Uun membuka ruang dialog dengan masyarakat. Dia menyerap langsung aspirasi warga di 15 kecamatan. "Pembangunan itu untuk masyarakat, apa saja yang diinginkan masyarakat menjadi priorotas kami. Namun, ada beberapa hal yang mungkin terlepas dari pantauan pemerintah, disana peran masyarakat diperlukan. Jadi kami ambil peran sebagai pendegar,” ujarnya. 

Uun rajin menyambangi warga dan mendengar semua keluhan yang disampaikan. Bahkan beberapa masukan dari masyarakat langsung dikerjakan. Mulai dari persoalan jalan berlubang, penganganan banjir hingga persoalan sosial lainnya. 

Santunan Kematian

Bantuan diberikan sebesar 1 juta dari APBD kepada ahli waris. Santunan ditujukan untuk membantu keluarga agar dapat menyelenggarakan pemakaman jenazah dan meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. 

Bantuan diberikan kepada warga yang tercantum dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan tidak tercantum. Saat ini terdapat 95.621 kepala keluarga atau 287.336 jiwa terdaftar DTKS. Bantuan yang diberikan sebagai wujud kehadiran pemerintah kota di masyarakat. 

Bantuan Pendidikan, Prestasi dan Kurang Mampu

Bantuan diberikan sebagai jaminan pendidikan kepada masyarakat kurang mampu dan berprestasi. Program ini sempat hilang dimunculkan kembali Bang Uun karena banyaknya keluhan masyatakat tidak mampu yang tidak bisa melanjutkan pendidikan anaknya. 

Bang Uun menganggarkan Rp 2 miliar bantuan pendidikan dalam APBD 2023. “Anak-anak ini kelak yang akan mengantikan posisi kami membangun Kota Pekanbaru. Meski yang membentuk mereka adalah pengalaman, namun pendidikan juga penting sebagai senjata mereka kedepan,” ujarnya. 

Bantuan pendidikan masuh dalam program prioritas yang akan dimulai pendaftarannya pada Maret 2023. Calon penerima bantuan dapat mendaftar melalui secara daring melalui website pemerintah kota. Pada tahap awal bantuan diberikan kepada 336 mahasiswa program S1 dan 189 mahasiswa diploma tiga. 

Kriteria penerima bantuan pendidikan, adalah dari keluarga kurang mampu, memiliki prestasi di bidang olahraga, seni, agama dan akademik. Besaran bantuan ditentukan bnerdasarkan jenjang pendidikan. Penerima beasiswa pemerintah kota dapat menggunakan untuk pembayaran SPP/UKT/uang semester, pembelian alat tulis, sewa tempat tinggal, bantuan praktek kerja lapangan, kuliah kerja nyata atau penelitian dan tugas akhir. 

Dokter Siaga 24 Jam dan Kunjungan Rumah Pasien

Layanan kesehatan warga Kota Pekanbaru menjadi salah satu prioritas Bang Uun. Pada tahun ini dia meluncurkan program dokter siaga 24 jam serta Kunjungan Rumah Masyarakat Hidup Sehat (Kurma Manis). 

Program ini menempatkan satu dokter di setiap puskesmas dengan status siap guna melayani masyarakat 24 jam sehari. Para dokter dan tenaga kesehatan ini langsung berkunjung ke rumah pasien yang tidak bisa ke puskesmas secara fisik atau yang dalam kondisi darurat. Program ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan di Kota Pekanbaru. 

Saat ini terdapat 20 puskesmas dan 34 puskesmas pembantu yang melayani 1,1 juta jiwa di Pekanbaru. Layanan kesehatan juga didukung 17 rumah sakit milik daerah dan swasta. 

"Selain pendidikan, jaminan kesehatan juga prioritas bagi masyarakat. Jika sebelumnya pasien harus datang ke puskesmas, kali ini kami yang mendatangi mereka untuk memberikan pelayanan kesehatan,” kata Bang Uun. 

Layanan ini diberikan agar masyarakat yang sakit tapi sulit datang ke puskesmas tetap mendapat jamianan kesehatan. “Insya Allah, program ini dapat meningkatkan kesehatan masyatakat Kota Pekanbaru Bertuah,” ucapnya. 

Program Kurma Manis diluncurkan pada 31 Januari 2023. Saat ini sebanyak 10 pasien mendapatkan pelayanan tersebut. Untuk mendapatkan pelayanan ini juga cukup mudah. Masyarakat bisa langsung menghubungi call centre nomor 0851-0731-1234 atau bisa juga diakses melalui layanan emergency call 112. 

Bantuan Subisidi Bunga kepada UMKM

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah memiliki tanggungjawab mendorong percepatan pertumbuhan dan penyerapan tenaga kerja melalui usaha kecil menengah. Salah satunya dengan memperluas akses pembiayaan serta kapasitas daya saing. 

Dukungan Pemerintah Kota Pekanbaru kepada pelaku UMKM adalah dengan program subsidi bunga bekerjasama dengan Bank Pengreditan Rakyat (BPR) Madani, salah satu BUMD. Subsidi bunga diberikan sembilan persen dari 12 persen yang dibebankan kepada UMKM. 

Melalui subsidi ini, pelaku UMKM hanya mengembalikan bunga pinjaman sebesar tiga persen selama 12 bulan dengan maksimal pinjaman Rp15 juta. Bang Uun menargetkan 1001 usaha dari 25.074 UMKM menerima subsidi pada 2023.  

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga.

Dasar pelaksanan kegiatan ini adalah Perwako Nomor 104 tahun 2022 tanggal 14 Desember 2022. Beleid tersebut mengatur tentang tata cara pemberian subsidi bunga BPR untuk pelaku usaha mikro. 

Tujuan pemberian subsidi bunga pinjaman ini adalah mendorong percepatan pelaksanaan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga tenaga kerja. Kemudian meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan bagi usaha produktif,  meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro dan melindungi mempertahankan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha mikro dalam menjalankan usahanya. 

Bang Uun berharap bantuan subsidi bunga ini agar masyarakat merasakan kedekatan kepada pemerintah dan bukti pemerintah hadir ditengah mereka. "Dengan program-program pro-rakyat ini, masyarakat bisa merasakan hadirnya pemerintah disekitar mereka.

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus