Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) pada 23 November 2021 menyelenggarakan Paparan Publik (Public Expose) secara online dan offline (hybrid) untuk menyampaikan perkembangan terkini seputar Bank kepada publik, termasuk para pemegang saham dan investor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maybank Indonesia mencatat perolehan laba sebelum pajak (PBT) tercatat Rp1,48 triliun, naik sebesar 2,1 persen dari Rp1,45 triliun pada periode yang sama tahun lalu didukung oleh penurunan biaya provisi, biaya dana (cost of funds) dan overhead.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (profit after tax and minority interest/PATAMI) turun 3,3 persen menjadi Rp1,06 triliun pada September 2021 dari Rp1,10 triliun pada periode yang sama tahun lalu, disebabkan oleh adanya penyesuaian perhitungan pajak tangguhan atau Deferred Tax.
Bank mencatat rasio NPL (Konsolidasian) menjadi 4,6 persen (gross) dan 2,9 persen (net) pada September 2021, disebabkan oleh penurunan kredit. Meskipun demikian, Bank juga mampu menekan NPL
“Kami menilai roda perekonomian di kuartal ketiga 2021 mulai bergairah kembali. Hal ini dapat dilihat dari tingkat optimisme di tengah masyarakat seiring menurunnya kasus positif Covid-19, dan pelonggaran level PPKM di beberapa daerah,” ujar Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria
“Meskipun perekonomian berangsur pulih, kami akan tetap disiplin dalam mengelola pertumbuhan bisnis Bank dan senantiasa menerapkan manajemen risiko yang konservatif ditengah kondisi yang menantang. (*)