Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

STIN: Smart Campus Berstandar Internasional

Mencetak agen intelijen yang memiliki kemampuan World Class Intelligence, beradu strategi dengan agen-agen intelijen dari seluruh dunia dalam rangka menjaga dan melindungi NKRI.

28 Mei 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Amphitheater and Green Area Smart Campus STIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

STIN didirikan pada tanggal 9 Juli 2003 dengan nama Institut Intelijen Negara (IIN) atas inisiatif Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) saat itu, Jenderal TNI. (Purn.) Prof. Dr. H. A. M. Hendropriyono, S.E., S.H., S.T., M.B.A., dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak era kepemimpinan Kepala BIN Jenderal Polisi (P) Prof. Dr. Budi Gunawan, S.H., M.Si., (Prof. BG) pada medio 2016, secara bertahap dan pasti pendidikan STIN diarahkan pada konteks tantangan global yang semakin kompleks dihadapi BIN. Menurut Kepala BIN, agen intelijen negara dituntut untuk memiliki standar internasional yaitu berjejaring global serta mampu mendeteksi dan mengantisipasi isu-isu sentral dunia yang meliputi spektrum ancaman “WAVES” (Weapon of mass destruction; Asymmetric warfare; Vital of energy, food, and finance; Environment of cyber and technology, and Space control).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahun 2017 merupakan era tinggal landas STIN menuju smart campus berstandar internasional. Prosesnya dimulai dari penataan ulang kelembagaan, kurikulum, proses pembelajaran, penilaian, sarana dan prasarana, peserta didik, pendidik, hingga tenaga kependidikan.

Gedung Close Quarter Battle (CQB) di Area Smart Campus STIN.

Smart Campus

Komitmen Prof. BG mewujudkan STIN sebagai kampus berstandar internasional semakin menguat dengan inisiatifnya membangun gedung baru bernama Smart Campus Dr. (H.C.) Ir. Soekarno yang berdiri di area seluas 50.000 M2. Gedung ini merupakan perluasan dari area lama seluas 97.885 M2.

Penyematan nama Dr. (H.C.) Ir. Soekarno pada Smart Campus STIN mengandung filosofi agar semangat dan jiwa ke-Indonesia-an Bung Karno menyatu pada insan STIN. Dari smart campus ini lulusan STIN dicetak menjadi motor penggerak BIN dalam meningkatkan kapasitasnya menjadi badan intelijen berkelas dunia, world class intelligence organization.

Konsep smart, security, and green pada kampus STIN ini ditandai dengan sejumlah fasilitas yang saling mendukung. Keamanan menjadi unsur penting yang tidak boleh terlewatkan. Sementara green ditujukan untuk menjamin keberlangsungan lingkungan STIN di masa depan.

Perpaduan smart, security, and green tampak dari fasilitas yang disiapkan sejak pertama masuk area STIN. Smart Campus STIN dilengkapi teknologi keamanan yang canggih berupa Closed Circuit Television (CCTV) Smart Surveillance yang berbasis Artificial Intelligence (AI) yang berfungsi untuk pengenalan wajah, plat nomor kendaraan dan akses kontrol. Dengan demikian, siapapun yang masuk ke area Smart Campus STIN, akan teridentifikasi melalui face recognition yang selanjutnya terdeteksi dan terekam dalam ruang kendali CCTV serta menjadi akses untuk mengunjungi beberapa fasilitas dan mencegah masuknya pengunjung yang tidak terdaftar.

Laboratorium Economic Intelligence.

Pengunjung juga mendapatkan Personal Identification Number (PIN) Smart Indoor Positioning System (SIPS) yang mempermudah petugas dalam tracking, monitoring, dan mengumpulkan data pergerakan pengunjung. Jika pengunjung memasuki ruangan yang tidak ia daftarkan, maka ada pesan kepada petugas di ruang kendali CCTV. Begitupun dengan lift yang ada di gedung berlantai lima ini, teknologi voice recognition digunakan bagi pengunjung dengan tanpa menekan tombol lift.

Smart Campus STIN juga dilengkapi dengan ruang-ruang kelas berstandar internasional yang smart dan prasarana penunjang berupa laboratorium termutakhir, di antaranya:

Laboratorium Economic Intelligence

Laboratorium Nuklir

Laboratorium Biomolekuler yang terhubung dengan Medical Intelligence Wangsa Avatara

Laboratorium Flight Simulator and Drone

Laboratorium Cyber

Laboratorium Virtual Chemical

Laboratorium Bahasa

 E-library

Pembelajaran di laboratorium merupakan wujud elaborasi pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics) dengan ilmu intelijen yang berada di rumpun ilmu sosial. Sehingga STEAM sebagai sebuah pendekatan saintifik menjadi core bagi intelijen negara untuk memecahkan beragam persoalan yang berpotensi mengancam kedaulatan NKRI di masa depan. Pendekatan tersebut merupakan terobosan dan kepiawaian Prof. BG dalam mengelaborasi ilmu eksakta dan ilmu sosial.

Selain sejumlah laboratorium, di smart campus ini didirikan juga gedung Close Quarter Battle (CQB) yang digunakan untuk melatih kemampuan pertarungan atau pertempuran jarak dekat para personel intelijen negara. CQB adalah situasi taktis yang melibatkan pertarungan fisik dengan senjata api yang digunakan antara beberapa kombatan dalam jarak yang cukup dekat. Situasi CQB ini seringkali harus dihadapi oleh agen-agen intelijen negara ketika menjalankan misi negara baik dalam ikatan tim maupun single fighter

Laboratorium Nuklir.

CQB merupakan salah satu pelatihan bagi Tim Khusus Delta Rajawali Badan Intelijen Negara. Hanya taruna/i yang memiliki kecerdasan tinggi, kemampuan fisik yang prima, dan kondisi psikologi yang sangat baik di antara rekan seangkatannya yang dapat berlatih CQB. Kelak setelah melalui serangkaian seleksi lanjutan, mereka dapat bergabung di Tim Khusus Delta Rajawali Badan Intelijen Negara.  

Tim Khusus Delta Rajawali Badan Intelijen Negara adalah prajurit perang pikir intelijen negara yang siap menjaga dan melindungi NKRI. Tim Khusus ini dibekali dengan berbagai kemampuan sebagai garda terdepan dalam mengantisipasi potensi dan hakikat ancaman terhadap keamanan dan kedaulatan NKRI. 

Tidak hanya dari sisi fasilitas, STIN juga mengimplementasikan Tri Pola Dasar sistem  Penilaian Pendidikan berupa: Akademik, Sikap Perilaku, dan Kesamaptaan Jasmani. STIN telah menjalin kerja sama Tridharma Perguruan Tinggi dengan beberapa kampus bereputasi nasional dan internasional serta menjadikan beberapa perguruan tinggi luar negeri sebagai rujukan dalam pengelolaan pendidikannya. Tenaga pendidik, pelatih, dan tenaga laboran pun berkelas internasional, yakni mereka yang memiliki kualifikasi dan jam terbang tinggi penugasan intelijen baik di dalam maupun luar negeri.

Laboratorium Biomolekuler yang tergubung dengan Medical Intelligence Wangsa Avatara.

Tak heran dengan semua ini, akreditasi institusi dan sejumlah program studi sarjana serta pascasarjana STIN memperoleh predikat ‘unggul’.

Semua langkah ini sebagai bagian dari upaya menyambut Indonesia Emas pada 2045. BIN sebagai mata dan telinga negara memiliki peran strategis dalam mendeteksi berbagai potensi ancaman dan tantangan yang akan menghambat, bahkan mengganggu upaya mencapai Visi Indonesia Emas 2045.

Langkah ini sesuai amanat Undang-undang Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara, di mana STIN merupakan salah satu penyedia utama personel BIN harus berubah, berinovasi, dan mencari terobosan agar berkelas dunia karena lulusannya akan beradu strategi dengan agen-agen intelijen dari seluruh dunia dalam rangka menjaga dan melindungi NKRI.

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus