Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga Karubaga, Tolikara, Papua, kini dapat menikmati aliran listrik 24 jam. Pasokan listrik kini beralih ke PT PLN (Persero) dari pemerintah daerah melalui Serah Terima Operasi (STO) Sistem Kelistrikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komisaris Utama PLN, Amien Sunaryadi, mengatakan serah terima operasi ini merupakan wujud komitmen PLN dalam melistriki Papua, khususnya Kabupaten Tolikara. Langkah sebagai komitmen perseroan mewujudkan energi berkeadilan dan pemerataan akses listrik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"PLN sudah memberikan pelayanan kelistrikan di hampir seluruh wilayah Indonesia, juga di Papua dan Papua Barat. Dengan serah terima ini menjadi langkah awal untuk dapat melayani Kabupaten Tolikara dan dapat memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," ujar Amien, Kamis, 11 Agustus 2022.
Peningkatan jam nyala ini dapat dirasakan oleh 1.013 pelanggan di 11 kampung di Distrik Karubaga dan dua kampung di Distrik Wenam. Sebelumnya, sistem kelistrikan di wilayah itu dikelola dan dioperasikan langsung oleh pemerintah daerah selama 12 jam setiap hari.
Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo, menyatakan PLN telah mendukung terwujudnya program pemerintah "Tolikara Terang". Perjuangan panjang akhirnya membuahkan hasil dengan adanya koordinasi yang baik antara kedua belah pihak. “Setelah 18 tahun menanti, kini masyarakat bisa menikmati listrik secara penuh,” ujarnya.
PLN, kata Usman, membawa semangat baru karena tidak ada perusahaan yang mau berinvestasi sebelum adanya listrik yang layak. “Kondisi ini membuat Tolikara tertinggal," ucapnya.
Warga di Distrik Karubaga, Nahum Wandik, bersyukur Ibu Kota Kabupaten Tolikara kini terang. Menurut dia listrik menjadi kebutuhan utama selain air minum. "Kami berharap PLN dapat terus memberikan pelayanan yang maksimal. Fasilitas listrik yang memadai dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat," tuturnya.
Sistem kelistrikan Kabupaten Tolikara saat ini disuplai Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Karubaga dengan daya mampu pembangkit mencapai 1.184 kW dengan beban puncak sebesar 650 kW.
Selain pembangkit listrik, beberapa infrastruktur ketenagalistrikan telah dibangun seperti jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 4,5 kms. Kemudian jaringan tegangan rendah 3,5 kms serta tujuh buah gardu distribusi dengan total kapasitas 870 kVA.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin, menyatakan akan memaksimalkan pelayanan. “Kami juga meminta bantuan bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat agar kelistrikan terjaga secara kontinyu dan beroperasi penuh,” kata dia.
Saat ini rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat mencapai 96,92 persen. Meskipun banyak tantangan, PLN berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan terang di tanah Papua.