Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO BISNIS –Dalam menjawab tantangan perubahan pasar dan perkembangan teknologi yang cepat, BRI terus mengadaptasi dan menerapkan teknologi terkini. Hal tersebut, dilakukan BRI untuk menghadapi era disrupsi,juga digunakan agar layanan perbankan BRI dapat semakin efisien, aman, serta dapat menjawab kebutuhan pasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dua pengembanganIT dan digital yang menjadi prioritas perusahaan diantaranya adalah BRIBRAIN dan BRIAPI. BRIBRAIN merupakan platform berbasis Artificial Intelligence(AI) dan Machine Learning yang digunakan untuk menyimpan, memproses, dan mengonsolidasikan segala informasi dari berbagai sumber. Dengan BRIBRAIN. layanan keuangan yang dihadirkan BRI untuk nasabah dapat lebih terukur, terjaga kualitasnya, minim risiko, dan bisa diberikan dengan lebih efisien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kedua adalah BRIAPI Open API pertama di Asia Tenggara yang telah mendapatkan sertifikasi PA-DSS (Payment Application Data Security Standard) dari PCI Security Standard Council di Amerika Serikat. BRIAPI berhasil menyederhanakan proses integrasi produk dan layanan dari BRI untuk berbagai aplikasi front-end, sehingga waktu integrasi dapat dipersingkat dari dua minggu menjadi hanya kurang dari satu jam. Dengan BRIAPI maka sinergi dan kolaborasi.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Indra Utoyo mengatakan BRIAPI telah mendukung transaksi perbankan digital di lebih dari 200 perusahaan mitra, mulai dari marketplace seperti Shopee dan Tokopedia, ride-hailing dan fintech (seperti Gopay, OVO, LinkAja, Traveloka, dan Investree), universitas-universitas, perusahaan non-digital, hingga lembaga, kementerian, pemerintah daerah, dan instansi pemerintahan lainnya. BRIAPI juga telah digunakan oleh Kantor Cabang BRI di seluruh Indonesia untuk melayani nasabah.
Indra menambahkan transformasi digital yang dilakukan BRI untuk mengembangkan digital resiliency agar BRI dapat bertahan di tengah perubahan dan disrupsi, seperti perubahan lanskap industri, krisis akibat pandemi, hingga pergeseran perilaku konsumen. Pnerapan teknologi dan transformasi digital ini telah membantu BRI untuk merespons krisis dengan lebih baik.
“Dalam transformasi digital, selain mengimplementasi dan mengembangkan teknologi, BRI juga melakukan transformasi budaya untuk menanamkan sebuah mindset “Digital as Our DNA” di setiap pekerja BRI di seluruh Indonesia. “Kunci untuk menang dalam disrupsi adalah memiliki growth mindset, atau pola pikir yang terbuka pada perubahan dan perkembangan. Sebabnya, pasar akan selalu volatile, uncertain, complex, dan ambiguous (VUCA). Pola pikir growth mindset ini akan membantu kita terus berkembang namun tetap otentik, kreatif, dan terbuka terhadap kolaborasi dan ide-ide baru.”, tambah Indra.
Strategi transformasi digital BRI dinilai berhasil,bagaimana mengelola transisi berkelanjutan dari teknologi lama ke teknologi baru, menjadi acuan bagi perusahaan lainnya. Atas keberhasilannya melakukan transformasi digital ini juga diaparesiasi dengan penghargaan bertaraf internasional.
Terakhir, BRI memperoleh dua penghargaan sekaligus yaitu kategori “Special Award for Digital Resiliency” dan “CIO of the Year” dalam ajang IDC Future of Enterprise Awards 2021 pada Jumat 7 Oktober .Berdasarkan penilaian IDC, penghargaan “Special Award for Digital Resiliency” diberikan kepada BRI atas kemampuan bertahan dan beradaptasi dengan cepat melalui berbagai krisis dan disrupsi dengan memanfaatkan dan mengembangkan kapabilitas digitalnya. (*)