Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Antisipasi Krisis Pangan, Kementan Gelar ToT Solusi Pupuk Mahal

Kegiatan ini ditujukan untuk dosen, widyaiswara, penyuluh, dan masyarakat.

19 Oktober 2022 | 15.26 WIB

Sosialisasi Training of Trainer (ToT) Solusi Pupuk Mahal, Selasa (18/10/2022).
Perbesar
Sosialisasi Training of Trainer (ToT) Solusi Pupuk Mahal, Selasa (18/10/2022).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS - Kementerian Pertanian terus mendorong SDM pertanian untuk mengantisipasi berbagai persoalan termasuk ancaman krisis pangan. Salah satu cara dengan melatih SDM Pertanian agar mampu menggenjot produksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Karena, pertanian harus memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, pertanian tidak boleh bermasalah. Apalagi ancaman krisis pangan global semakin nyata," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat melakukan sosialisasi penyelenggaraan Training of Trainer (ToT) Solusi Pupuk Mahal, Selasa, 18 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menambahkan bahwa saat ini lebih dari 60 negara mengalami krisis pangan.

"Harga pangan melejit tentu disebabkan karena pasokan pangan berkurang signifikan. Dampak utamanya karena Covid-19, climate change, serta perang Rusia-Ukraina. dalam kondisi seperti ini banyak saudara kita yang tak mampu mengakses pangan dengan baik, bahkan mengalami stunting," ujarnya.

Indonesia beruntung, beras sebagai makanan pokok ada dalam kondisi cukup. Indonesia juga berhasil mencapai sistem pertanian pangan yang tangguh, selama 3 tahun tidak impor beras, 2019 sampai 2021.

"Bahkan, sampai saat ini BPS mengeluarkan rilis bahwa 2022 pasokan beras kita surplus lebih besar dibanding tahun lalu. BPS memprediksi Desember 2022 indonesia surplus beras bahkan meningkat dari tahun lalu. itulah yang menyelamatkan kita dari krisis pangan global," katanya.

Walau demikian, krisis pangan tidak bisa dianggap remeh karena bersifat global. "Kita mesti keluar dari kondisi krisis ini. kita harus antisipasi krisis pangan global, kita kendalikan inflasi yang disebabkan komoditas yang sering mengungkit inflasi, kita mengendalikan produksinya, olahannya, distribusinya," katanya. 

Ada sejumlah cara untuk mengatasi krisis pangan. Pertama, menggenjot produksi pertanian saat off-season. Kemudian, gunakan varietas unggul yang tahan terhadap perubahan iklim, tahan serangan hama dan penyakit, serta mengembangkan teknologi smart farming. 

"Antisipasi selanjutnya adalah substitusi pangan impor. Ganti komoditas pangan impor dengan pangan lokal. Pangan impor harganya terus melejit, kalau pangan lokal ada di sekitar kita. Buat olahan variatif terhadap komoditas lokal," katanya.

Adapun, ToT akan digelar pada tanggal 26 - 28 Oktober mendatang. Kegiatan ini ditujukan untuk dosen, widyaiswara, penyuluh, dan masyarakat. Menurut Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) BPPSDMP, Leli Nuryati, pelatihan kepada dosen sangat penting karena akan mudah tersebar.

"Melalui dosen itu resonansinya sudah luar biasa, kalau 1 dosen dalam 1 tahun mengajar 500 mahasiswa, 500 mahasiswa pada saat melaksanakan merdeka belajar, kampus merdeka pasti juga tersosialisasi kepada petani saat mereka melakukan praktek kerja lapangan maupun pengabdian masyarakat," katanya.

selanjutnya untuk widyaiswara, BPPSDMP memiliki 10 UPT pelatihan termasuk UPT provinsi yang banyak widyaiswara. "Lewat ToT kami yakini mampu memberikan informasi yang lebih luas mengenai ilmu yang terkait dengan antisipasi pupuk yang harganya cukup mahal," ujarnya.

Sedangkan manfaat ToT untuk penyuluh agar dapat menyebarkan hasil pengetahuan kepada petani di daerahnya. "Kami harapkan para penyuluh di balai penyuluhan pertanian bisa mengikuti secara individu. Setelah mengikuti pelatihan, mereka melalui tugasnya melakukan pendampingan dan pengawalan kemudian sharing dan diseminasi informasi terbaru bisa disampaikan kepada para petani," katanya. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus