Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO TRAVEL - Pulau Sumba belum setenar pulau-pulau lain di sekitarnya, seperti Pulau Komodo atau Pulau Lombok. Namun pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur ini, layak menjadi tujuan wisata Anda karena alamnya yang tak kalah indah, berikut budaya dan tradisi penduduk setempat yang khas. Tak salah kiranya “Travel with Tempo” mengajak Anda menikmati pesona pulau seluas 10.710 kilometer persegi ini, pada 16-20 April 2018.
Pantai Bwana adalah destinasi pertama yang bakal dikunjungi. Kawasan ini disebut-sebut sebagai ikon kawasan Sumba Barat Daya. Daya tarik utamanya adalah sebuah lubang besar di salah satu karang yang seolah-olah portal menuju dunia lain. Pantai Bwana juga menjadi spot terbaik untuk bersantai di sore hari sembari menikmati sunset.
Pada hari kedua wisatawan akan diajak ke Danau Weekuri yang unik karena kandungan air asin dan payaunya. Keunikan lain, warna biru kehijauan air danau ini akan berubah menjadi keemasan saat matahari terbenam. Ini disebut sebagai momen ajaib danau yang aslinya berupa laguna yang terbentuk dari air lautan lepas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Danau Weekuri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jalan-jalan di Sumba akan berlanjut ke Bukit Wairinding di Desa Pambota Jara, Kecamatan Pandawai. Daya tariknya adalah pemandangan hamparan padang sabana hijau sejauh mata memandang. Bukit-bukit yang diselimuti rumput hijau itu akan menguning saat musim kemarau dan kemudian berubah menjadi hamparan emas yang bikin merinding. Tempat ini sangat cocok untuk berkontemplasi, menikmati kesunyian, dan keheningan dengan keindahan alam yang sangat alami.
Pada hari ke tiga para pelancong akan mengunjungi Kampung Raja Prailiu Sumba Timur. Di sini rombongan akan melihat aktivitas sehari-hari warga setempat, mengenal budaya Sumba lebih dekat, melihat langsung upacara adat, serta bercengkerama dengan keluarga Raja Prailiu.
Selama di kampung ini, pengunjung akan dimanjakan dengan keunikan rumah-rumah adat Uma Mbatang atau Uma Hori, kuburan megalitik yang disebut reti dan patung-patung (penji) serta sejumlah benda purbakala yang masih terpelihara dengan baik. Di sini wisatawan juga bisa berbelanja sarung dan selendang tenun ikat.
Rumah Adat Sumba
Rombongan juga akan diajak mengetahui sacara riil kondisi pendidikan di Sumba pada hari keempat, dengan mengunjungi Sekolah Dasar Kelas Jauh Kampung Laipinu, Sumba Timur. Sama dengan kondisi di desa-desa tertinggal lain, sekolah ini masih butuh kepedulian semua pihak karena berbagai keterbatasan sarana dan prasarana. Peserta juga akan diajak berdialog dengan para sukarelawan yang selama ini turut membantu proses belajar dan mengajar di sekolah ini.
Kegiatan hari keempat ini diakhiri dengan melihat indahnya sunset di kawasan Walakiri Beach, setelah sebelumnya menikmati panorama alam Sabana Purukambera dan Bukit Tanarara.
Keesokan harinya, rombongan akan berbelanja aneka oleh-oleh khas Sumba, dilanjutkan dengan perjalanan ke Bandar Udara (Bandara) Waingapu untuk kembali ke Jakarta. (*)