Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baznas Siap Berkolaborasi dengan Pelaku Industri Perfilman

Baznas berharap dapat menggaungkan pesan kebaikan zakat melalui film #InfoTempo

4 Juni 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) siap berkolaborasi dengan para pelaku industri perfilman Indonesia. Selama ini, Baznas telah melakukan dakwah zakat melalui film, mulai dari web series sampai layar lebar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami tentu berharap Baznas dapat terus menjalin kolaborasi, agar turut membantu Baznas dalam menebar kebaikan melalui zakat. Film merupakan salah satu media positif untuk mengajak masyarakat berbuat kebaikan," kata Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA, usai mengutus sejumlah amil Baznas RI nonton bareng (nobar) Gala Premier “Naga Naga Naga” di bioskop Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Rabu 8 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baznas kerap melakukan dakwah zakat lewat film, mulai dari web series sampai layar lebar. Misalnya saja saat 2019 lalu, saat Baznas bekerja sama dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Wonosobo merilis film layar lebar bertajuk "Iman di Pangkuan Sang Fakir".

Film itu mengisahkan tokoh Iman yang berjuang menjalani kehidupannya yang serba sulit dan kekurangan. Film bertemakan kemanusiaan ini juga berisi pesan tentang keikhlasan dalam menghadapi kehidupan yang sulit. 

Kemudian, Baznas juga merilis film dakwah zakat lain melalui web series yang tayang di kanal YouTube Baznas TV berjudul "Berbagi Cinta", yang mengajarkan tentang kebaikan dan keikhlasan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui film, Baznas berharap dapat menggaungkan pesan kebaikan zakat sehingga dapat diamalkan oleh berbagai lapisan masyarakat.

Sementara itu, Baznas juga mengapresiasi film terbaru Deddy Mizwar berjudul "Naga Naga Naga", yang mengangkat isu filantropi khususnya dunia pendidikan. Film itu berkisah tentang pentingnya dunia pendidikan bagi siapa pun, termasuk anak jalanan dan kalangan yang tidak mampu. Pesan yang tersirat dalam film "Naga Naga Naga" sejalan dengan langkah Baznas yang sangat peduli terhadap pendidikan anak dhuafa dan yatim, agar mampu berkembang di kemudian hari dan menjadi pengangkat ekonomi keluarga rentan.

Menurut Noor, saat ini masih banyak anak- anak dari keluarga fakir miskin yang tidak bisa mencapai pendidikan tinggi, karena kurang fasilitas dan akses meski sebenarnya secara nalar mereka mampu. Jika keadaan tersebut tidak segera diatasi, lanjut dia, maka mereka akan semakin ketinggalan  pada saat memasuki Era Indonesia Emas. 

"Oleh karena itu, Baznas akan terus menggali potensi akademik  dan talent untuk dicarikan akses dan fasilitas agar mereka dapat masuk pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masa datang," ujar Noor.(*)

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus