Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

BRI Makin Andalkan Fee dan Pendapatan Non Bunga

Demand surat berharga masih tinggi karena real yield yang ditawarkan cukup atraktif dan didukung likuiditas market yang cukup ample dan pertumbuhan pinjaman industri yang belum optimal.

9 September 2021 | 12.33 WIB

Pendapatan Transaksi Treasury Tumbuh Signifkan, BRI Semakin Andalkan Fee & Other Operating Income
Perbesar
Pendapatan Transaksi Treasury Tumbuh Signifkan, BRI Semakin Andalkan Fee & Other Operating Income

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS– Pandemi Covid-19 berdampak pada profitabilitas perusahaan di berbagai sektor termasuk sektor perbankan yang menjadi tulang punggung perekonomian sebagai lembaga intermediary ke sektor riil. Tren LDR perbankan nasional yang melandai merupakan dampak dari perlambatan pertumbuhan kredit, Hal ini mendorong perbankan mengoptimalkan pos pendapatan lainnya dalam menjaga sustainabilitas laba perusahaan. Salah satu pos yang dapat diandalkan adalah pendapatan non bunga yang bersumber dari transaksi treasury.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Senior Executive Vice President Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi mengungkapkan BRI yang menyandang sebagai Best Primary Dealer di instrumen surat berharga dan Best FX Bank for Retail Clients di layanan forex akan terus mengoptimalkan pendapatannya dari transaksi treasury dengan tetap memitigasi risiko-risiko yang mungkin terjadi khususnya pada kondisi seperti saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Achmad Royadi, demand atas surat berharga masih akan tinggi karena real yield yang ditawarkan cukup atraktif serta didukung oleh likuiditas market yang cukup ample dan pertumbuhan pinjaman industri yang belum optimal. Selain melakukan diversifikasi instrumen, dalam berinvestasi di surat berharga serta mengoptimalkan capital gain, BRI juga mengukur dan menjaga sensitivitas portofolio terhadap pergerakan pasar khususnya dengan isu tapering off oleh The Fed.

Sedangkan dari sisi forex, peningkatan keuntungan spot dan derivatif dapat dicapai melalui peningkatan volume transaksi baik segmen korporasi maupun ritel serta variasi produk yang ditawarkan, baik plain vanilla product ataupun structured product. “Tentunya semua hal yang kami upayakan di sisi surat berharga dan forex tersebut bersamaan dengan perluasan basis nasabah ritel, korporasi, dan lembaga keuangan yang kami lakukan”, ujarnya.

Dalam laporan keuangan konsolidasi audited posisi 30 Juni 2021, BRI mencatatkan pertumbuhan Fee & Other Operating Income sebesar 18.9 persen secara YoY. Pencapaian tersebut salah satunya dikontribusikan oleh pendapatan transaksi treasury yang tumbuh 102.95 persen YoY dari Rp1,28 triliun menjadi Rp2,61 triliun. Pertumbuhan tersebut berasal dari peningkatan pendapatan dari penjualan surat berharga (capital gain) sebesar 66.6% dan pendapatan spot & derivative sebesar 271.4 persen.

Atas kinerja positif BRI dibidang treasury tersebut, BRI berhasil mendapatkan tiga kategori penghargaan yaitu sebagai Best FX Bank for Money Market Products, Best FX Bank for Retail Clients, serta Best FX Bank for Structured Products pada event 11th Annual Treasury & FX Awards 2021 oleh Alpha Southeast Asia Juni lalu.

“Tentu saja berbagai penghargaan tersebut semakin mengokohkan dominasi BRI di pasar forex Indonesia.Penghargaan-penghargaan yang diperoleh BRI tersebut merupakan suatu recognitions atas peran aktif serta eksistensi kami di pasar forex Indonesia,” kata Achmad Royadi.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus