Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nenek moyang negeri ini adalah seorang pelaut. Berbagai relik gambar perahu dari berbagai masa pun ditemukan di Nusantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka Gemar mengarungi luasnya samudera bahkan sampai ke Ghana. Bahkan bangsa-bangsa Eropa dan Cina tak mampu mencapainya.
Sejarah pun menyimpan cerita tentang Sriwijaya yang menguasai malaka atau kejayaan Majapahit menyatukan Nusantara. Mereka tidak takut menerjang ombak, dan mereka menguasainya. Menempuh badai dengan keahlian kelautan dan pengetahuan astronomi yang luar biasa.
Tim Ekspedisi Maritim Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Tempo Media Group telah telah selesai melakukan ekspedisi Kejayaan Maritim dengan menggunakan KRI Dewaruci. Sebanyak 13 kota telah mereka singgahi untuk mengungkap sejarah dan potensi maritim Indonesia.
Tim sempat singgah ke museum kapal kuno yang ada di Rembang. Kemudian menemukan peninggalan kuno lain di Mojokerto, tempat kerajaan Majapahit. Serta, pembuktian terakhir adalah Candi Borobudur.
Situs candi termegah di Indonesia yang ternyata menyimpan 11 relief kapal dan kehidupan maritim nenek moyang. Kejayaan pelayaran nenek moyang tergambar pada relief candi Borobudur menuipkan semangat dan inspirasi anak-anak muda untuk mulai mengembangkan layar.
Philip Bele seorang berkebangsaan Inggris mengumpulkan para pelaut muda untuk kembali napak tilas menyusuri jalur pelayaran nenek moyang. Dengan dukungan dari pemerintah Indonesia dan Internasional terbentuklah susunan 20 awak kapal yang di nakodai oleh Anak bangsa yang bernama I Gusti Putu Ngurah Sedana. Ombak berdebur ditepi pantai menjadi saksi kerasnya mereka berlatih kendali kapal cadik replika nenek moyangnya.