Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Ceramah Peringatan Maulid Nabi, Uu ajak Teladani Akhlak Rasulullah

Seseorang dikatakan beriman atau tidak, tergantung pada tauhidnya.

11 November 2019 | 10.54 WIB

Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat menghadiri  peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di Yayasan Al Masoem, Kabupaten Sumedang, Jumat , 8 November 2019.
Perbesar
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di Yayasan Al Masoem, Kabupaten Sumedang, Jumat , 8 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR — Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan secara garis besar ilmu dalam Islam ada tiga, yakni tauhid, fikih, dan tasawuf.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Konsekuensi dari seseorang yang mempelajari ilmu tauhid adalah ditempatkan atau abadi di surga, yang tidak (mempelajari ilmu tauhid) akan ada di neraka,” kata Uu saat berceramah dalam  peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di Yayasan Al Masoem, Kabupaten Sumedang, Jumat, 8 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Uu menjelskan tauhid adalah ilmu yang membahas tentang keesaan Allah SWT dan aqidah. Seseorang dikatakan beriman atau tidak, tergantung pada tauhidnya. Begitupun seseorang disebut mukmin (orang beriman) atau tidaknya juga tergantung pada tauhidnya.

Sedangan fikih, kata Uu, bisa disebut juga ilmu syariah. Seseorang yang melaksanakan ilmu ini pertanda dirinya sebagai orang yang ahli surga.

Uu memaparkan ada empat rukun yang diajarkan dalam ilmu fikih, yakni rukun ubudiyah atau tata cara beribadah, rukun munakahat atau tata cara perkawinan, rukun muamalat atau tata cara berniaga, dan rukun jinayah atau ilmu pemerintahan.

“Kita sebagai orang beriman harus tahu ilmu fikih dan melaksanakannya. Seseorang yang melaksanakan ilmu fikih disebut muslim,” ucapnya.

Tentang ilmu tasawuf, Uu menjelaskan  inti dari ilmu ini adalah keikhlasan dalam hati. Untuk itu, segala bentuk ibadah dilaksanakan dengan niat karena Allah SWT. Orang yang melaksanakan ilmu tasawuf disebut mufsidin.

“Kita melaksanakan ibadah dengan keikhlasan untuk mendapatkan rida Allah SWT. Jangan ada kita melaksanakan ibadah karena ingin dipuji misalnya,” katanya.

Uu juga mengatakan inti dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. “Makanya momentum Muludan adalah untuk meniru, meneladani akhlak Rasulullah, baik dari segi keilmuan maupun dari segi sunah-sunah yang harus dilakukan yang tercermin dengan akhlak, moral, dan memiliki budi pekerti yang luhur,” katanya. (*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus