Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL-- Pantai Labuang Majene, Sulawesi Barat, Kamis malam, 10 Mei 2018, tampak semarak bagaikan pasar malam. Di seputar pantai, banyak masyarakat berdatangan berbaur dengan pedagang yang menjajakan dagangannya. Sementara, di tepi pantai, terlihat sebuah panggung dan tenda tempat berlangsungnya Pagelaran Seni Budaya Nusantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Malam itu, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Majene mengadakan Pagelaran Seni Budaya Nusantara sebagai salah satu metode sosialisasi Empat Pilar MPR. Acara ini diperuntukkan bagi masyarakat penggemar seni budaya tradisional di Majene dan sekitarnya yang berduyun-duyun datang dan hampir memenuhi Pantai Labuang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pagelaran bertema ‘Pesona Seni Pesisir” ini dihadiri anggota MPR, Muhammad Asri Anas (dari unsur DPD), Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Majene Iskandar, Kapolres, Dandim, Camat Banggae Timur, Lurah Labuang, serta ratusan masyarakat dari berbagai lapisan.
Mewakili pimpinan MPR, Muhammad Asri, dalam sambutannya, menjelaskan, Pagelaran Seni Budaya Nusantara ini adalah salah satu dari tujuh program sosialisasi Empat Pilar MPR melalui kebudayaan. “MPR mengambil peran menyosialisasikan Empat Pilar dari Sabang sampai Merauke agar dengan gelora dan semangat Empat Pilar, melalui seni budaya ini, bisa mengembalikan lagi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sampai ke seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Asri Anas, yang juga Pimpinan Badan Anggaran MPR itu, mengatakan sosialisasi Empat Pilar ini sengaja menggunakan media seni budaya untuk membangkitkan kembali kesenian lokal yang terus tergerus seni budaya dari luar. “Saya berharap agar Kabupaten Majene bisa menjadi kota pendidikan, kebudayaan, dan kesenian. Dengan cara ini, mari bersama-sama kita wujudkan membangun sebuah gedung kesenian di kota Majene ini,” katanya.
Dengan memiliki gedung kesenian ini, kata Anas, kita bisa menghidupkan seni budaya serta menggali nilai-nilai dasar seni budaya asli Indonesia yang merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan. “Kesenian kita sudah diakui dunia dan dapat pula dipergunakan untuk menyelenggarakan pagelaran budaya tingkat nasional maupun Internasional sebagai tempat mempromosikan budaya yang kita miliki ke seluruh dunia,” ucapnya.
Pagelaran Seni Budaya Nusantara di Pantai Labuang yang menjadi citra semangat budaya di Majene ini menampilkan pertunjukan seni budaya, yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi Barat, diantaranya teater flamboyan mandar, sanggar seni bura, rebana api-api, komunitas sure ‘bolong’, ladang tari sossorang, one do (Polewali Mandar).
Dalam sambutannya, Iskandar mewakili Bupati Majene menyatakan sosialisasi Empat Pilar MPR melalui Pagelaran Seni Nusantara di Pantai Labuang ini sangat strategis. “Saya berharap melalui payung Empat Pilar, masyarakat Majene yang majemuk ini tidak terpecah belah. Saya mengapresiasi usulan pimpinan MPR agar pemerintah daerah dapat merencanakan membangun sebuah gedung kesenian di Kota Mejene,” tuturnya.
Iskandar mengucapkan terima kasih kepada Sekretariat MPR yang telah memilih Pantai Labuang sebagai tempat sosialisasi Empat Pilar. "Mudah-mudahan dengan diadakannya Pagelaran Seni Budaya Nusantara ini dapat membuat masyarakat Majene semakin memahami Empat Pilar serta mendukung berdirinya sebuah gedung kesenian di Majene," ujarnya. (*)