Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Rano Karno, atau acap disapa 'Bang Doel', calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Pramono Anung, berjanji akan berupaya keras menghadirkan keadilan bagi seluruh umat beragama, jika terpilih memimpin kota ini di pemilihan kepala daerah serentak, 27 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya akan memperjuangkan sekuat tenaga. Kita akan menjadi pemimpin setiap umat agama," kata Rano yang hadir tanpa Pramono di acara "Doa untuk Jakarta - Pram & Doel" yang dihadiri ratusan pemimpin umat Kristen di Integrity Convention Centre, Lantai 10 Mega Mal Glodok Kemayoran, Jakarta, Selasa, 19 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada sejumlah faktor, Rano melanjutkan, yang membuatnya optimistis. Pertama, lahirnya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta. Berlakunya beleid ini menjadikan gubernur Jakarta punya wewenang lebih besar.
"Kalau sebelumnya, Jakarta adalah daerah khusus ibu kota. Di sini ada pemerintah pusat. Jadi, jangankan masalah agama, kebudayaan Betawi saja terpinggirkan karena ada perda yang tidak memperbolehkan kebudayaan lokal Betawi menonjol dibanding kebudayaan yang lain, " tuturnya.
Faktor kedua, Rano Karno pernah menjabat sebagai wakil bupati di Tangerang (2008-2011), kemudian wakil gubernur di Banten (2012-2014), naik jadi gubernur di provinsi tersebut pada periode 2015-2017, serta pernah juga menjadi anggota parlemen. Masalah kesetaraan di Banten, kata Rano, lebih peluk ketimbang Jakarta. Namun ia mengaku berhasil menyelesaikan polemik perizinan mendirikan rumah ibadah, terutama gereja. “Banyak yang saya selesaikan sehingga umat Kristen bisa mendirikan gereja,” kata dia.
Faktor ketiga, Rano terbiasa bergaul dengan semua kalangan. Ia mengaku bersekolah sejak SD hingga SMP di sekolah Kristen Estrada, lalu kelas 1 SMA di Regina Pacis, dan pindah bersekolah di Jakarta begitu naik kelas 2 SMA. "Saya biasa bergaul dengan teman-teman Cina atau Tionghoa. Tetangga kami, teman bermain kami beberapa orang Cina. Jadi, saya sejak kecil sudah memiliki jiwa nasionalisme," ucapnya.
Dengan berbagai latar belakang tersebut, Rano memastikan akan terus mengusung semangat keadilan ketika nanti dipilih oleh warga Jakarta. "Kita harus adil bagi seluruh masyarakat Jakarta," ia menegaskan.
Penjelasan Rano ini sebagai jawaban untuk permintaan Pendeta Samuel Nainggolan dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Cakung. “Saya mewakili semua pendeta dan gembala (gereja) yang hadir saat ini. Ada empat hal yang ingin kami sampaikan,” ucapanya dari bawah panggung.
Pertama, menurut Samuel, umat Kristen menuntut kemudahan dalam mendirikan rumah ibadah, dan kemudahan dalam mendapatkan akses layanan pemerintah kepada para pendeta dalam penggembalaan umat. Kedua, kesetaraan dan keadilan perlakuan pemerintah kepada umat Kristen.
Ketiga, keadilan di bidang pendidikan untuk siswa beragama Kristen maupun para guru. “Keempat, kami ingin kestaraan dan keadilan bagi lembaga-lembaga gereja dan yayasan-yayasan pendidikan kristen. Sehingga mereka juga mendapatkan dana hibah secara profesional dari pemerintah DKI Jakarta,” tuturnya.
Samuel dan ratusan pemimpin gereja yang hadir merupakan bagian dari Fathers, kelompok relawan yang digagas oleh Bendahara Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Olly Dondokambey.
Sesuai Namanya, Fathers berarti bapak-bapak, terutama dari kalangan gereja. Pendeta Audy Wuisang, salah satu pendiri Fathers yang mewakili Olly, mengatakan para relawan ini sudah bersatu sejak pemilihan presiden. “Waktu itu kami bekerja di enam provinsi. Kemudian kami melihat visi dan misi Pram-Doel ternyata sama dengan perjuangan kami dulu di pilpres, sehingga diputuskan untuk meneruskan dukungan,” ucapnya.
Dukungan Fahters untuk Pram-Doel, Audy melanjutkan, dideklarasikan pada 2 November 2024 dan dihadiri ribuan orang. Sebagai tindak lanjut deklarasi tersebut, mereka kembali menggelar acara Doa untuk Jakarta, namun dikhususkan kepada pendeta atau pemimpin umat Kristen. “Di segmen khusus ini kita berdoa untuk Jakarta, untuk optimisme kita kepada Pram dan Doel. Jakarta Menyala!” kata dia. (*)