Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gerakan Semesta Mencegah Stunting dan Kekerasan

Semangat gotong royong membantu sesama mencegah kekerasan anak dan rumah tangga serta gagal tumbuh pada anak. Aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan nasional. #Infotempo

12 Februari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mendorong aktualisasi nilai-nilai Pancasila pada semua bidang pembangunan nasional. Salah satunya adalah mendorong terwujudnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kick off meeting Pancasila mengusung tema Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual Pada Anak Dan Perempuan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Serta Mengantisipasi Bencana,” Kata Yudian, Kamis, 16 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia berharap kegiatan ini melahirkan rumusan dan langkah-langkah konkret terkait pencegahan stunting, kekerasan seksual pada anak dan perempuan. Kemudian pencegahan kekerasan dalam rumah tangga serta antisipasi terhadap bencana.

Wakil Kepala BPIP Karjono, mengatakan inti dari acara kali ini adalah Pancasila in action. “Gerakan semesta, Pancasila in action, gotong royong saling meringankan satu dengan yang lain terutama pencegahan stunting, kekerasan seksual pada anak dan perempuan, kekerasan dalam rumah tangga serta mengantisipasi bencana,” ujarnya.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menuturkan gerakan mendorong semangat gotong royong. “Dengan gotong royong bisa lebih cepat menumpas stunting,” ucapnya.

Dia menawarkan masyarakat menjadi orang tua asuh. “Hari ini kami mendeklarasikan kakak asuh yang dipelopori paskibraka sebanyak 30 ribu setiap tahun. Siap menjadi kakak asuh bagi anak stunting,” ucapnya.

Menurut Hasto prinsip orang tua asing sesuai kemampuan. Dia mencontohkan dengan menyetor dua butir telur atau uang Rp 15 ribu per hari. “Pencegahan stunting murah. Kuncinya protein hewani, ikan jangan yang mahal. Makan mie dan singkong sama-sama karbohidrat,” tutur mantan Bupati Kulonprogo, Yogyakarta.

Ketua Dewan Pengarah Ideologi Pancasila Megawati Soekarnoputri, mengatakan jika 7-8 orang error karena stunting bakal menjadi beban negara. Karena fisik di bawah rata-rata dan dari sisi kecerdasan juga terbatas. Dia menilai sampai saat ini Indonesia belum tuntas mengatasi stunting.

Mantan Presiden ke lima ini mencontohkan para pengawal Vatikan yang memiliki tinggi minimal 180 sentimeter. “Kalau dunia (orang-orang yang memiliki tubuh tinggi di dunia-red) saja bisa, mengapa tidak,” ujarnya.

Megawati mendorong gerakan ikhlas memberikan satu nasi bungkus. “Itu bukan semboyan, tapi dilakukan,” ucapnya.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, mengatakan seluruh jajaran TNI diperintahkan membantu penurunan stunting. Para bintara Pembina desa turun ke lapangan membantu melakukan supervisi pemerintah daerah. “Kepala BBKBN menyatakan sangat terbantu dengan peran babinsa,” kata dia.

Adapun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan masalah stunting, kekerasan pada anak dan rumah tangga menjadi perhatian kepolisian. “Khusus stunting saya menugaskan Kapolda, kapolres dan Kapolsek, Kamtibmas untuk memonitor wilayah masing-masing,” ujarnya.

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus