Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementan Bantu Buton Utara Kembangkan Padi Organik

Amran menyatakan dukungan pengembangan Buton Utara menjadi kabupaten organik.

27 Juli 2018 | 12.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian. TEMPO/Charisma Adristy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Selain dikenal sebagai penghasil aspal, Pulau Buton punya potensi pertanian yang besar. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong Kabupaten Buton Utara untuk fokus pada pengembangan padi organik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Buton Utara punya keunggulan dalam mengembangkan padi organik. Kita dorong untuk menaikkan produksi hingga seribu persen, dari sebelumnya hanya 500 hektare menjadi 5.000 hektare," kata Amran saat meresmikan fasilitas Rice Milling Unit (RMU) Organik, di Desa Dampala Jaya, Kecamatan Kalisusu, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, Kamis, 26 Juli 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di hadapan ribuan petani yang hadir, Amran menyatakan dukungan pengembangan Buton Utara menjadi kabupaten organik. Prioritas bantuan Kementerian Pertanian pun diarahkan ke sana. Amran menyatakan akan memberikan bantuan bibit untuk pengembangan 5.000 hektare padi organik, berikut pupuk organiknya.

Tak hanya benih, Amran juga memberikan alat mesin pertanian, mulai mesin pengolahan lahan hingga pemanen dan pengolahan hasil panen. Amran menyatakan, bantuan tersebut menyeluruh dari hulu ke hilir agar bisa efektif mendukung pengembangan padi organik. Di antara mesin tersebut adalah ekskavator besar senilai Rp 2-3 miliar. "Paling lambat dua minggu tiba di sini," ucapnya.

Selain itu, ada juga bantuan traktor besar 8 unit, hand tractor menjadi total 26 unit, dan combine harvester sebanyak 5 unit. "Tolong Pak Kadis bentuk brigade alsintan (alat mesin pertanian), agar terus bisa dimanfaatkan untuk rakyat. Jangan sampai disimpan dan tidak produktif," ucap Amran.

Menteri lulusan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin ini, berharap bisa meningkatkan bantuan jika apa yang diberikan berhasil meningkatkan produktivitas padi organik di Buton Utara.

"Harga padi organik kalau sudah dikemas dengan cukup baik seperti ini dan diekspor bisa sekitar Rp 100 ribu. Ini bisa mengangkat kesejahteraan petani, kami bantu dari pusat," tutur Amran.

Sejak 2017, Pemerintah Buton Utara mencanangkan diri sebagai kabupaten pertanian organik. Hal tersebut dituangkan dalam peraturan bupati, hingga prioritas anggaran pertanian di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ada 10 varietas tanaman padi organik di daerah ini, di antaranya beras merah dan beras hitam.

Secara kultur, sejak dulu masyarakat Buton Utara menggunakan sistem organik. Kondisi ini akan lebih memudahkan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait dengan pencanangan pertanian organik. (*)

Nurul Tirsa Sari

Nurul Tirsa Sari

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus