Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Apel memperingati HUT Kabupaten Kediri ke-1218 pada Jumat, 25 Maret 2022, membuat Khuderi Hartanto, pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah, merasa gugup. Ia harus mendemonstrasikan cara memakai ikat kepala atau Udeng Jayabhaya khas Kabupaten Kediri di hadapan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat apel yang awalnya berjalan biasa, tiba-tiba bupati yang akrab disapa Mas Dhito, menantang peserta yang berani menunjukkan cara memakai udeng khas yang baik dan benar. Salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kediri memberanikan diri untuk maju ke depan. Namun, ia mengaku belum mahir mengenakan udeng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akhirnya Mas Dhito memberi kesempatan bagi peserta lain yang berani dan mampu menggunakan udeng ini. Khuderi langsung tunjuk jari dan maju ke samping Mas Dhito.
“Monggo mas dipraktekkan, Mas Khuderi ini percaya diri. Berani melepas udeng dan mempraktikkannya lagi,” kata Mas Dhito.
Khuderi terlihat gugup. Terlihat dari caranya meramu tatanan udeng yang sedikit tergesa. Ditambah lagi tangannya yang gemetaran. Meski demikian, Khuderi berhasil memakai udeng Khas Kabupaten Kediri ini dengan baik. Ia pun langsung mendapat apresiasi dari Mas Dhito.
Setelah itu, Mas Dhito langsung menuturkan filosofi dari udeng. Diluncurkannya baju sekaligus udeng khas Kediri mengandung arti, bahwa banyak orang harus saling bantu untuk mengenakan udeng ini.
“Kadiri Raya Mukti, Hayo Gumregah Nyawiji. Kediri sejahtera, ayo bangkit bersama. Dengan keguyuban, dengan hal kecil. Dengan udeng saja menandakan bahwa kita tidak bisa hidup sendiri,” ucapnya.
Ia pun mengajak seluruh peserta apel dan masyarakat Kabupaten Kediri untuk bersatu membangun Kabupaten Kediri. Ke depan, Pemerintah Kabupaten akan menggiatkan berbagai inovasi di sektor pariwisata, budaya dan kesenian dengan pakaian khas Kabupaten Kediri. Diharapkan, seluruh masyarakat dapat melestarikan pakaian khas yang menjadi identitas Kabupaten Kediri.
Terpisah, Khuderi menerangkan alasan kenapa dirinya memberanikan diri memberikan contoh cara memakai udeng khas tersebut. “Ya biar kalau ada yang belum bisa pakai (udeng) agar bisa memakai udeng khas ini,” ujarnya.
Ia mengakui awalnya sedikit malu untuk maju di depan seluruh peserta apel. Namun karena ingin menunjukkan cara memakai udeng, akhirnya memberanikan diri dan berhasil memakai udeng itu. Khuderi berharap agar cita-cita Kabupaten Kediri seperti yang disampaikan Mas Dhito bisa tercapai. (*)