Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Strategi mencegah stunting tidak cukup hanya dengan kampanye dan penyuluhan. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Tapanuli Utara Satika Simamora menggugah masyarakat untuk mengingat kembali filosofi kehidupan masyarakat Batak "Anakkon hi do hamoraon di au" yang berarti anak saya adalah harta terbesar dalam diri saya, dan menerapkannya untuk mencegah stunting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Filosofi Anakkon hi do hamoraon di au berisi harapan bagi para orang tua untuk selalu memperhatikan masa depan anak," kata Satika. Dan bekal utamanya adalah memperhatikan kesehatan mereka sejak dalam kandungan hingga lahir, kemudian melalui masa tumbuh kembang dari bayi, anak-anak, remaja, sampai dewasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satika Simamora menjelaskan, upaya pencegahan stunting dapat dilakukan sejak dini kepada para remaja putri, mempersiapkan calon pengantin dalam perencanaan kehamilan, memperhatikan asupan gizi ibu hamil, dan mencukupi kebutuhan nutrisi selama fase 1.000 hari pertama kehidupan, sejak terbentuknya janin sampai anak berusia 2 tahun, yang menjadi periode fondasi pembentukan dan perkembangan organ-organ vital. Di setiap tahap itu, orang tua punya andil dalam menyiapkan generasi penerus yang sehat dan berdaya saing.
Langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga adalah dengan menanam sayur-sayuran di pekarangan, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, serta rutin memeriksakan kondisi kesehatan. Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, menurut Satika, juga membentuk Kader Pembangunan Manusia (KPM) yang bertugas membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi
Para KPM, menurut Satika, menjadi ujung tombak dalam memantau dan memastikan masyarakat menerapkan pola hidup bersih sehat, serta tercukupi kebutuhan nutrisinya
“Saya sebagai seorang Kader Pembangunan Manusia sangat mengapresiasi kepedulian yang telah ditunjukkan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Tapanuli Utara Ibu Satika Simamora terhadap penanganan stunting di Desa Hutauruk Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan adanya dukungan dari Ketua TP PKK, kami sebagai kader merasa semakin termotivasi untuk berkontribusi dalam upaya mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak di desa kami
Melalui instruksi Ibu Ketua TP PKK Kabupaten Tapanuli Utara Ibu Satika Simamora, KPM bekerjasama dengan Pemerintah Desa Hutauruk melakukan berbagai sosialisasi pencegahan dan percepatan penanganan stunting. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan memberikan makanan tambahan kepada anak-anak beresiko stunting, memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada para ibu rumah tangga cara membuat makanan bergizi dalam rumah tangga seperti pemanfaatan daun kelor untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Masyarakat Desa Hutauruk merespons dengan baik instruksi Ibu Satika Simamora dengan menerapkan aksi pemenuhan gizi keluarga. Oleh karena itu, pada tahun 2023 ini Desa Hutauruk Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara bersih dari Stunting.” kata Tiur Nababan KPM Desa Hutauruk
Berdasarkan Data Survei Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, Kabupaten Tapanuli Utara mengalami angka stunting bayi mencapai 42,1 persen. Kemudian menurut data hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, persentase bayi stunting di daerah tersebut menurun menjadi 27,4 persen. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan dalam penanganan stunting yang dilakukan oleh Pemerintah bersama seluruh stakeholder
Bukti nyata dari upaya tersebut adalah pada 12 April 2023, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara berhasil menerima penghargaan Praktik Baik Replikasi Penanganan Stunting dari Gubernur Sumatera Utara.
"Terima kasih banyak kepada Ibu Satika Simamora selaku Ketua TP PKK Kabupaten Tapanuli Utara yang begitu peduli dan membantu penanganan stunting di Desa Hutauruk, Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara. Dukungan yang telah diberikan sangat berarti bagi kami di Desa Hutauruk untuk mencegah dan mengatasi masalah stunting yang menjadi perhatian serius bagi kami di tingkat desa. Kami sangat mengapresiasi peran serta Ibu Satika dalam membantu upaya pencegahan stunting di desa kami. Harapan kami, Ibu Satika Simamora dapat menjadi teladan terutama bagi para ibu rumah tangga dalam membina keluarga masing-masing. Semoga kerjasama dan kolaborasi yang baik ini dapat terus berlanjut untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara." Harap Greac Kelly Tambunan Ketua TP PKK Desa Hutauruk
Satika yang juga menjabat Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kabupaten Tapanuli Utara ini mengingatkan upaya menekan angka stunting harus dilakukan oleh seluruh pihak, di antaranya kader PKK, dinas kesehatan, dinas pemberdayaan dan pemerintahan desa, penggerak desa pertanian, kader pembangunan manusia, dan terutama para orang tua yang memiliki remaja putri, ibu hamil, serta bayi dan anak
Tak hanya memperhatikan kesehatan generasi penerus, Satika juga menyoroti kondisi para lanjut usia atau lansia. Dalam berbagai kesempatan, Satika menyebarkan semangat kepada para lansia agar tetap aktif dan produktif, sesuai kondisi masing-masing. "Saya berharap para orang tua kami tetap sehat dalam keadaan suka cita," katanya.
Supaya lansia tetap aktif dan gembira, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara kerap menggelar senam lansia, memberikan vitamin, makanan tambahan, dan pemeriksan kesehatan gratis di puskesmas kepada para lansia yang terdiri dari 347 kelompok se-Kabupaten Tapanuli Utara
“Ibu Satika Simamora sangat dekat dengan kami para lansia. Ibu Satika selalu memberikan semangat dan penghargaan kepada kami. Setiap tahun, kami selalu diundang untuk merayakan tahun baru bersama dan mengikuti perlombaan lansia setiap Desa se-Kabupaten Tapanuli Utara,” kata Manambun Sihombing Ketua Lansia Desa Hutauruk yang merupakan salah satu dari 41.772 orang lansia di Kabupaten Tapanuli Utara.
Dia menuturkan setiap Kamis, para lansia dikumpulkan di Posyandu Lansia untuk melakukan senam lansia. Pemerintah juga memonitor kesehatan kami dengan memeriksa darah, tensi dan kolesterol. “Kami juga diberikan gizi yang cukup melalui susu, vitamin dan makanan tambahan sekali sebulan. Semua itu kami terima tanpa biaya atau gratis,” tuturnya.