Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upaya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam merangkul masyarakat kini semakin nyata. Hal ini dapat dilihat dari program Magang di Rumah Rakyat yang berhasil menggaet lebih dari 59 ribu pendaftar. Meningkat 100 persen dari jumlah pendaftar pada tahun sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lewat program Magang di Rumah Rakyat, DPR RI mendorong penguatan perspektif dan pemahaman masyarakat mengenai tugas dan fungsinya. Program kolaborasi antara DPR RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini lahir dari inovasi Kemendikbudristek yang menghadirkan program Merdeka Belajar sebagai jalan untuk memberikan kemerdekaan berpikir dan berekspresi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program Magang di Rumah Rakyat pun menjadi kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk mengenal lebih dekat DPR RI dan lembaga yang mendukung kinerja DPR RI yakni Sekretariat Jenderal DPR RI. Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar menjelaskan, program Magang di Rumah Rakyat akan menuntun para peserta untuk mengetahui fungsi DPR RI. Peserta magang juga terlibat langsung dalam setiap proses kerja de- ngan pendampingan dari para mentor. “Kami berharap pelaksanaan magang ini memberikan manfaat positif, baik bagi peserta magang, perguruan tinggi, Sekretariat Jenderal DPR RI maupun DPR RI secara keseluruhan,” kata Indra di Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2024.
Menurut Indra, program Magang di Rumah Rakyat ini sukses membuat DPR RI menjadi rumah favorit bagi rakyat karena jumlah pendaftar yang membludak dan terus meningkat setiap tahunnya. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan, antusiasme ini menjadi indikator bahwa para mahasiswa telah menyadari manfaat dari program Magang di Ru- mah Rakyat. Menurut dia, program tersebut dapat membuka “mata” masyarakat yang selama ini hanya melihat dari sisi luar DPR RI. “Ini berawal dari Mer- deka Belajar dengan kon- sep magang,” kata Dede Yusuf. “Dan kegiatan serupa juga terselenggara di berbagai kementerian atau lembaga agar maha- siswa dapat merasakan suasana kerja, sehingga mereka siap terjun ke dunia kerja.”
Dede Yusuf menjelaskan, konsep dasar dari magang adalah bagaimana mahasiswa belajar dan merasakan langsung dinamika dunia kerja. Dede berharap, program ini bisa menjadi wadah bagi peserta magang untuk meningkatkan soft skill, seperti kerja tim, komunikasi, inisiatif, kolaborasi, dan saling menghargai. “Di dunia kerja, kita akan melihat bagaimana komunikasi menjadi salah satu faktor yang pent- ing,” ujarnya.
Selain itu, menurut dia, memba- ngun jejaring relasi juga menjadi hal yang penting. Dede Yusuf mengatakan, prestasi akademik bukanlah satu-satunya faktor utama agar bisa diterima di dunia kerja. Lebih dari itu, akses yang luas dari membangun relasi yang baik menjadi salah satu kunci. “DPR RI adalah salah satu lembaga tinggi negara yang memiliki akses yang luar biasa besar ke mana- mana, baik pemerintahan, lembaga, in- dustri, dan yang lainnya,” katanya.
Dede Yusuf pun mendorong para peserta magang untuk manfaatkan ak- ses luas dari pengalamannya mengikuti program Magang di Rumah Rakyat. Dengan begitu, kata dia, para peserta yang sudah menyelesaikan pendidikannya dapat memiliki rekam jejak berkomunikasi dengan berbagai lem- baga dan individu. “Manfaatkan akses ini sehingga dapat membuka diri lebih luas lagi,” tuturnya.
Sejauh ini sejumlah program cukup berhasil membangun pemahaman pu- blik terhadap DPR. Ia menyebut dalam dua kali kesempatan secara khusus telah melakukan survey terhadap ma- hasiswa peserta Magang di Rumah Rakyat. Hasilnya cukum menarik untuk dicermati yaitu 57 persen semakin pa- ham dan 39 persen mahasiswa paham tentang tugas dan fungsi DPR.
Setalah 4 bulan lebih mengikut program Magang di Rumah Rakyat 34 persen menyatakan sangat yakin DPR telah berjuang untuk rakyat semen- tara 44 persen menyatakan yakin DPR telah berjuang untuk rakyat. Baginya butuh waktu dan upaya terus mene- rus untuk membangun pemahaman publik, mendekatkan rakyat dengan wakil rakyat. Kedekatan itu diharapkan mendorong anggota DPR berbuat lebih baik untuk rakyat yang diwakilinya.
Selain program Magang di Rumah Rakyat bagi para mahasiswa, DPR RI juga membuka diri bagi para pelajar, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat yang ingin belajar politik lewat program Parlemen Remaja.
Program Parlemen Remaja menjadi media DPR RI untuk memberikan pembelajaran politik ke- pada generasi muda dengan melakukan simulasi menjadi Anggota DPR RI se- lama enam hari. Program Parlemen Remaja bertu- juan menyebarkan pemahaman perihal fungsi dan peranan DPR RI kepada remaja sebagai generasi penerus bangsa. Program ini menjadi jembatan informasi dan inspirasi kepada para siswa tentang proses pembuatan ke- bijakan publik di parlemen, sekaligus meningkatkan pengetahuan tentang proses demokrasi di Indonesia melalui pelaksanaan simulasi parlemen.
Tingginya minat masyarakat untuk lebih dekat dengan DPR RI tak hanya terlihat dari antusiasme dalam mengi- kuti program Magang di Rumah Rakyat dan Parlemen Remaja, namun juga terekam dari data kunjungan program Edukasi Parlemen. Jumlah kunjungan Edukasi Parlemen selalu meningkat setiap tahun. Jumlah total kunjungan Edukasi Parlemen pada tahun lalu mencapai 18.605 orang, mulai dari siswa Taman Kanak-Kanak (TK) hingga perguruan tinggi.
Permintaan kun- jungan edukasi parlemen sudah penuh sampai Februari 2025. DPR melayani permintaan kunjungan tersebut seoptimal mungkin dengan mengajak para visitor berkeliling gedung dewan, berkunjung ke museum DPR, hingga melihat bagaimana para anggota dewan bekerja di ruang sidang.