Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki berencana menjadikan Kepulauan Riau sebagai hub bagian Barat Indonesia basis ekspor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebelumnya, pemerintah menetapkan Bali menjadi hub ekspor produk-produk usaha kecil dari Timur Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami akan memanfaatkan Kepri sebagai hub bagian barat untuk ekspor UMKM," kata Teten seusai menghadiri upacara pembukaanPuncak Kampanye Gernas BBI UKM Kepri #WithoutBorder-Expanding to the New Market di Harbour Bay, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 30 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Teten, pembentukan Kepri sebagai hub barat merupakan langkah yang strategis. Mengingat Kepri yang berhadapan langsung dengan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja maupun Vietnam.
"Saya kira ini potensi yang sangat besar. Dan potensi pariwisata Kepri juga terbesar kedua setelah Bali. Kepri bisa menjadi showcase untuk UMKM dengan target market luar negeri," kata Teten.
Pemerintah juga menyiapkan ekosistem untuk meningkatkan kualitas agar produk UMKM mampu berdaya saing di pasar global. Salah satunya dengan modernisasi alat produksi melalui konsep rumah produksi yang sudah disiapkan dan Kementerian akan terus melakukan pendampingan. “Apalagi isu packaging, branding menjadi perhatian Presiden Jokowi,” tuturnya.
Teten mencontohkan bagaimana industri lokal di Jepang mampu menampilkan packaging yang bagus sehingga menarik konsumen.
Selain packaging yang menjadi perhatian pemerinntah adalah dari sisi pembiayaan. "Kami fokus dua hal. Pertama produk yang berbasis kreativitas berupa produk custom. Dan kedua produk UMKM berbasis inovasi teknologi atau ada sentuhan teknologinya," kata dia.
Ihwal masih maraknya produk impor dari Cina yang masuk ke Indonesia, Teten mengatakan terus berkoordinasi dengan e-commerce cross border agar tidak menjual produk dari luar Indonesia. "Saya sudah ngobrol dengan Mensesneg Pratikno, khususnya sistem perdagangan elektronik sudah ada pembatasan yang memungkinkan produk dalam negeri jauh lebih mendominasi market,”
Namun, Teten juga mengajak masyarakat Indonesia harus mencintai produk anak bangsa sendiri. “Kalau nggak dibeli, mereka nggak punya kesempatan untuk meningkatkan mutunya," ujarnya.