Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Muhaimin Iskandar mengapresiasi peran PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang tidak hanya memberikan akses permodalan bagi pelaku usaha, tetapi juga aktif dalam pembinaan dan pengembangan UMKM agar semakin kompetitif.
"Saat ini, baru BRI yang dominan dalam memberikan perhatian dan dukungan nyata bagi UMKM. Kami ingin seluruh perbankan juga turut berkontribusi dengan membuka akses yang lebih luas bagi pelaku usaha kecil. BRI bukan hanya menyalurkan kredit, tetapi juga aktif dalam membina, mengembangkan, serta memberikan pendampingan hingga UMKM benar-benar produktif,” ujarnya.
Muhaimin mengatakan, UMKM harus terus berkembang dari sekadar menjadi bantalan ekonomi saat krisis menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional. Selama ini, UMKM telah menjadi bantalan ekonomi, terutama saat menghadapi masa-masa sulit seperti pandemi COVID-19 dan ketika masyarakat mengalami tekanan ekonomi. Namun, kita tidak boleh puas hanya dengan posisi itu.
“Kita ingin UMKM naik kelas, tidak sekadar menjadi bantalan, tetapi benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Lebih dari itu, UMKM harus terus bergerak maju, mampu bersaing dalam kualitas produk, serta kompetitif di tingkat global," ujar dia.
BRI sebelumnya kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan UMKM melalui ajang BRI Microfinance Outlook dan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD. Acara berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut sukses dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp 40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.
BRI terus menjalankan berbagai program pemberdayaan UMKM yang berfokus pada pengembangan usaha, digitalisasi, dan akses pasar. Desa BRILiaN menjadi salah satu inisiatif utama yang membina desa-desa berdasarkan potensi lokalnya, dengan saat ini telah mencapai 4.327 desa. Selain itu, BRI juga menghadirkan PARI (Integrated Commodity Platform), yang memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM berdasarkan komoditas dan kini telah digunakan oleh 85.298 pengguna.
Melalui Klasterku Hidupku, BRI mendukung pembentukan kelompok usaha berbasis klaster, dengan 33.804 klaster usaha yang telah mendapatkan pemberdayaan. Sementara itu, digitalisasi UMKM terus diperkuat melalui LinkUMKM, sebuah platform online yang kini telah dimanfaatkan oleh 8,9 juta pengguna untuk mengembangkan bisnisnya. Dalam upaya membangun ekosistem ekonomi digital, BRI juga mengelola 54 Rumah BUMN yang merupakan wadah kolaborasi BUMN dalam membentuk ekosistem ekonomi digital melaluipembinaan UMKM.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan keberlanjutan pertumbuhan UMKM tidak hanya bergantung pada akses pembiayaan, tetapi juga pada ekosistem yang kuat dan berkelanjutan. “BRI tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha secara menyeluruh.”
Hingga Desember 2024, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1.110,37 triliun kepada UMKM, mencakup 81,97 persen dari total portofolio kredit. Melalui berbagai inisiatif strategis, BRI membangun ekosistem yang mendorong UMKM naik kelas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. “Dengan pendekatani ini, BRI memastikan UMKM terus berkembang dan menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar dia. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini