Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO BISNIS- Saat ini Indonesia berada di peringkat kelima negara terbesar pengakses internet di seluruh dunia. Menurut Internet World Stats per Juni 2017 jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 132,7 juta orang. Dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang diperkirakan sekitar 263,5 juta orang, penetrasi pasar internet di Indonesia masih berkisar 50,4 persen dari jumlah penduduk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa masih ada ruang penetrasi internet yang masih bisa dieksplorasi. Salah satunya oleh operator seluler yang saat ini menjadi penopang pertumbuhan pengguna internet di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan riset yang dibuat oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pada 2016 yang menyebut bahwa lebih dari 50 persen pengguna internet mengakses dunia maya melalui perangkat genggam dan komputer. Sementara yang menggunakan smartphone saja sekitar 47,6 persen pengguna, dan hanya 1,7 persen yang mengaksesnya dari komputer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini menunjukkan bagaimana ponsel menjadi faktor utama ‘meledaknya’ pengguna internet di Indonesia. Riset Nielsen Indonesia Digital Consumer 2017 terhadap 17 ribu responden juga menunjukkan bahwa pengguna internet di Tanah Air 94 persen mengaksesnya dari smartphone. Menariknya, mobile internet digemari oleh konsumen muda Indonesia yakni mulai generasi Z, milenials, hingga generasi X sehingga menjadi sasaran empuk bagi pengiklan melalui dunia digital. Selain itu, kecenderungan konsumen pada smartphone merujuk pada peranti tersebut digunakan dan melekat sepanjang hari pada diri konsumen. Ini menjadi media yang unik karena sangat personal dan bersifat real-time.
Kecenderungan tersebut juga menjadi dasar bagaimana operator seluler mengeluarkan layanan data. Mereka cenderung untuk menggarap pasar anak muda yang terus berupaya untuk online, harga terjangkau, dan layanan yang prima. Dukungan lainnya adalah kemudahan konsumen untuk memanfaatkan paket data yang ditawarkan operator misalnya tidak memberlakukan pulsa data hangus ketika memasuki periode tertentu.
Indosat, salah satu pelopor operator data di Indonesia menyadari penuh dinamika konsumen yang terjadi. Indosat misalnya menawarkan layanan data dengan skema roll over, sisa kuota data tidak hangus meski sudah masuk periode harus isi ulang data. Dengan begitu, konsumen akan memperoleh banyak keuntungan. Mereka tetap terhubung ke dunia maya tanpa harus kecewa tak bisa memaksimalkan kuota data yang mereka beli.
Pendeknya, di era digital seperti sekarang, operator seluler getol menggarap ceruk pasar internet yang masih dapat berkembang lebih luas. Tidak hanya mengandalkan layanan LTE, layanan HSDPA+ pun juga digelar untuk memperkuat jaringan data operator. Dengan jaringan yang memadai, tingkat penetrasi pengguna internet bisa meningkat. Jadi, tak ada lagi yang bilang bahwa mereka tidak terhubung internet meskipun seharian mengamati update status Facebook. Ruang penetrasi itu masih terbuka lebar. (*)