Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Pertamina Energy Terminal (PET) terus memperkuat komitmennya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui pengembangan proyek strategis LPG Terminal Refrigerated (Ref) Jatim di Tuban, Jawa Timur. Proyek ini dirancang untuk menjadi hub utama penyimpanan dan distribusi LPG, menggantikan mekanisme ship-to-ship transfer yang selama ini digunakan. Dengan pengembangan ini, PET berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mengurangi risiko dalam proses distribusi energi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LPG Terminal Ref Jatim diproyeksikan akan memperkuat throughput LPG Pertamina Energy Terminal, meningkatkan kapasitas penyimpanan, dan mendukung keandalan operasional. Proyek ini juga memberikan perhatian besar pada peningkatan aspek keselamatan, memastikan distribusi LPG yang aman dan efisien bagi masyarakat. Dengan lokasinya yang strategis, terminal ini direncanakan menjadi pusat distribusi LPG untuk wilayah timur Indonesia, melayani hingga 40 persen kebutuhan LPG nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT Pertamina Energy Terminal, Bayu Prostiyono, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan langkah strategis untuk mendukung ketahanan energi nasional. "Pembangunan LPG Terminal Ref Jatim di Tuban ini adalah salah satu wujud nyata komitmen kami untuk menjaga ketahanan energi nasional, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan keamanan distribusi LPG di seluruh Indonesia," kata Bayu.
Pada fase pertama, pembangunan LPG Terminal Ref Jatim telah menyelesaikan dua unit tangki refrigerated berkapasitas 44.000 MT untuk propane dan butane, serta dua unit tangki spherical berkapasitas 2.500 MT untuk LPG mixed. Pembangunan ini memungkinkan PET untuk mengoptimalkan penyimpanan dan distribusi LPG di wilayah Indonesia Timur, memperkuat kehadiran energi yang stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
"Saat ini, proyek telah memasuki fase kedua yang melibatkan pembangunan jetty, proses perizinan operasi, serta pengembangan fasilitas operasional di darat," ujar Bayu. Pengembangan ini dirancang untuk memastikan bahwa LPG Terminal Ref Jatim siap beroperasi penuh, mendukung kebutuhan energi nasional dengan lebih efisien.
Selain meningkatkan ketahanan energi, proyek pembangunan ini juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Selama tahap konstruksi, proyek ini telah menciptakan lapangan kerja bagi 1.142 orang, serta mencapai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 33,23 persen. Ini mencerminkan kontribusi penting proyek terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, baik melalui penyerapan tenaga kerja lokal maupun penggunaan material dalam negeri.
LPG Terminal Ref Jatim juga diproyeksikan akan menjadi terminal distribusi utama yang mampu melayani transportasi darat dan laut dengan lebih efisien. Hal ini sejalan dengan visi Pertamina untuk menjaga ketersediaan energi di seluruh pelosok negeri, memastikan bahwa kebutuhan energi masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Bayu Prostiyono menekankan bahwa infrastruktur strategis ini akan menjadi bagian integral dari upaya Pertamina dalam mendukung ketahanan energi nasional. "Kami percaya bahwa proyek ini tidak hanya akan memberikan manfaat besar dalam hal ketersediaan energi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan optimalisasi TKDN," ujarnya. (*)