Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertamina Manfaatkan Gas Suar Kilang Menjadi Listrik

Pertamina optimistis proyek ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan menuju energi yang lebih bersih

13 Februari 2025 | 11.27 WIB

Pertamina NRE dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) bekerja sama mengembangkan proyek Flare Gas to Power, berupa teknologi yang memanfaatkan gas suar kilang menjadi energi listrik. Dok. Pertamina
Perbesar
Pertamina NRE dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) bekerja sama mengembangkan proyek Flare Gas to Power, berupa teknologi yang memanfaatkan gas suar kilang menjadi energi listrik. Dok. Pertamina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL – Pertamina New & Renewable Energy atau Pertamina NRE dan PT Kilang Pertamina Internasional atau KPI resmi menjalin kerja sama untuk mengembangkan proyek Flare Gas to Power. Proyek Flare Gas to Power merupakan langkah strategis Pertamina dalam mendukung transisi energi dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Teknologi ini memanfaatkan gas suar (flare gas) untuk dikonversi menjadi energi listrik. “Inisiatif ini sejalan dengan visi kami untuk mengoptimalkan sumber daya energi yang ada, sekaligus menurunkan emisi karbon secara signifikan,” kata CEO Pertamina NRE John Anis, usai menandatangani kesepakatan Head of Agreement (HOA) dengan Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman, di Grha Pertamina, Jakarta, 12 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Secara teknis, kata dia, Flare Gas to Power bekerja dengan menangkap gas buang lewat suar yang sebelumnya dibakar di udara untuk selanjutnya diolah melalui sistem pemurnian dan diarahkan menuju turbin gas atau mesin pembangkit. Energi yang dihasilkan kemudian digunakan untuk operasional kilang atau disalurkan ke jaringan listrik. “Proses ini tidak hanya meningkatkan efisiensi energi tetapi juga turut serta menjaga lingkungan,” ujar John.

Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama KPI menuturkan, melalui sinergi ini, KPI berpotensi mengurangi emisi CO2 sebesar 80 ribu ton Co2Eq per tahun, mengurangi konsumsi gas untuk boiler sekitar lebih dari 2,5 MMSCFD (Million Standard Cubic Feed per Day) dan dan penghematan biaya bahan bakar lebih dari 9 Juta USD per tahun. Artinya, proyek ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional kilang.

Sinergi antara KPI dan Pertamina NRE dalam proyek ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi strategis di lingkungan Pertamina mampu menghasilkan solusi inovatif yang berdampak positif, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. “Kami percaya, kerja sama ini akan menjadi inspirasi bagi proyek-proyek energi lainnya di masa depan,” kata Taufik

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina mengapresiasi kolaborasi antar subholding Pertamina seperti yang diterapkan Pertamina NRE dan KPI. Melalui bisnisnya masing-masing, sinergi ini mampu menciptakan inovasi unggulan dan bahkan memiliki manfaat bagi masyarakat, yakni berupa lingkungan yang lebih bersih.

“Pertamina optimistis bahwa proyek ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar dia. Dengan kolaborasi antara dua subholding ini, diharapkan akan muncul lebih banyak inovasi serupa yang mendukung pengurangan emisi dan optimalisasi sumber daya energi. (*)

Fifia Asiani

Fifia Asiani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus