Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Petani Kalteng: Food Estate Dulang Sukses

Tidak ada gagal panen dalam area food estate di Kalteng. Yang ada hanya penurunan produksi yang diakibatkan faktor alam, seperti hujan dan angin kencang

4 Februari 2021 | 19.15 WIB

Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.
Perbesar
Persawahan Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pulau Pisang - Para petani di area Food Estate Blok A, Desa Belanti Siam, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah siap menggelar panen raya pada minggu kedua dan ketiga di bulan Februari 2021. Diperkirakan, produksi yang ada mencapai 5- 6 ton dalam luasan satu hektar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Para petani bergembira karena program food estate berjalan sangat baik. Bahkan beberapa petani sukses dengan membeli alat mesin pertanian (Alsintan) sebagai bagian dari kemandirian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi tidak betul kalau dikatakan food estate gagal panen. Justru para petani mendulang sukses dengan membeli Alsintan. Terus terang kami sangat terbantu dengan berbagai bantuan pemerintah, termasuk penyediaan bibit unggul Inpara 42," ujar Ketua Kelompok Tani Rukun Santoso Mujianto, Rabu, 3 Februari 2021.

Mujianto menegaskan, yang terjadi hanya penurunan produksi yang diakibatkan faktor alam, seperti hujan dan angin kencang yang membuat tanaman padi siap panen rebah dan basah.

"Kalau sudah basah mau tidak mau harus dipanen. Itulah yang disebut penurunan produksi, bukan berarti gagal panen. Toh juga tidak banyak. hanya 5 persen dari total lahan 2.200 hektare Desa Belanti Siam," katanya. Poktan Rukun Santoso saat ini membawahi 60 anggota dengan garapan lahan seluas 100 hektar.

Penurunan produksi di sebagian kecil lahan, dan sama sekali tidak mengurangi rata-rata produktifitas lahan yang diatas 5 ton per hektar. "Kalau saya bilang yang turun itu lebih kepada panen paksa, karena belum saatnya panen akibat roboh diterpa angin dan hujan," ujar Kepala Dinas Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalteng, Sunarti.

Sunarti berharap, para petani tetap melakukan produksi dengan pendekatan pola tanam modern melalui alsintan dan pendampingan petugas penyuluh."Ke depan tidak lagi melakukan tabur benih dengan cara manual karena akan mempengaruhi pertumbuhan," katanya.

Sunarti mengucapkan terimakasih atas dukungan dan perhatian pemerintah pusat, terutama Kementerian Pertanian (Kementan) yang terus mendampingi dan membantu para petani dalam berproduksi. "Kami mewakili Pemprov Kalteng sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat yang memilih dan menjadikan wilayah kami sebagai tempat pengembangan food Estate," ujarnya.

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus