Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Momen peringatan hari ulang tahun (HUT) Kota Tabanan ke-524 tahun ini terasa sangat istimewa. Hal itu disebabkan Pemerintah Kabupaten Tabanan mulai bisa memanfaatkan teknologi energi baru terbarukan dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTHM) yang merupakan bantuan Pemerintah Kota Toyama, Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada 27 November 2017, empat unit PLTMH mulai dibangun di beberapa titik di areal Subak Jatiluwih, Kecamatan Penebel, yang sejak Mei 2017 lalu telah resmi dioperasikan. Peresmiannya ditandai dengan pemecahan kendi oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan Walikota Toyama Masashi Mori.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seremoni tersebut disaksikan oleh Direktur Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Maritje Hutapea, Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan dan Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri Sugiarto, dan Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kementerian Dalam Negeri Nelson Simanjuntak, Kepala Perwakilan JICA Indonesia Naoki Ando, perwakilan dari Pemprov dan DPRD Bali, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Ketut Suryadi, dan unsur Forkominda, serta jajaran pimpinan organisasi pimpinan daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tabanan yang dipimpin Sekda I Nyoman Wirna Ariwangsa. Yang terpenting lagi adalah acara itu juga dihadiri masyarakat Subak Jatiluwih yang wilayahnya menjadi tempat beroperasinya pembangkit listrik dengan memanfaatkan aliran air yang tersedia pada saluran irigasi.
Selain pemecahan kendi pada salah satu instalasi PLTMH, peresmian juga diwarnai dengan pemukulan kulkul oleh Bupati Eka, Walikota Masashi, beserta tamu lainnya.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan Pemerintah Kota Toyama. Sebab, bantuan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup para petani. “Serta yang terpenting adalah memberi edukasi mengenai pemanfaatan energi baru terbarukan yang tetap mengedepankan upaya pelestarian alam dan lingkungan khususnya di Jatiluwih,” kata Bupati Eka.
Menurutnya, pemanfaatan energi baru terbarukan sangat penting saat ini. Terlebih, di Jatiluwih telah ditetapkan sebagai bagian dari bentang alam Subak di Bali yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. “Menjaga kawasan ini (Jatiluwih) tidak mudah. Oleh karena itu, dengan adanya perhatian dari Pemerintah Kota Toyama ini akan sangat membantu meningkatkan kepedulian terhadap warisan budaya dunia yang harus kita jaga bersama,” ujarnya.
Pada tahap awal, Kata Eka, pengoperasian PLTMH ini akan menghasilkan energi listrik yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan penerangan jalan sebanyak 200 titik di wilayah Subak Jatiluwih. “Dan, lampu penerang jalan itu juga merupakan bantuan dari Pemerintah Toyama yang didanai JAICA,” tuturnya.
Tidak sampai di situ saja, Bupati Eka juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kota Toyama karena ke depannya akan terus menjalin kerja sama dengan kabupaten yang dipimpinnya. Khususnya dalam bidang pemanfaatan teknologi di bidang pertanian. “Apalagi ke depannya, Pemerintah Kota Toyama juga akan membantu Kabupaten Tabanan dalam hak pengolahan beras dan sampah. Kebetulan Toyama memiliki atmosfer yang tidak jauh beda dengan Tabanan,” ujar Bupati Eka seraya menyebutkan bahwa pemanfaatan PLTMH ini tidak hanya diterapkan di Tabanan saja namun ke seluruh Bali.
Sementara itu, Walikota Toyama Masashi Mori mengaku pihaknya merasa mendapatkan kehormatan dari Pemerintah Kabupaten Tabanan yang bersedia menjalin kerja sama. Terlebih, Pemerintah Kota Toyama mengemban tugas dari Pemerintah Jepang untuk mengembangkan teknologi yang telah berhasil diterapkan ke berbagai negara dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. “Karena, Kota Toyama telah ditetapkan sebagai model lingkungan dan future city oleh Pemerintah Jepang,” katanya.
Itu sebabnya, dalam beberapa waktu terakhir ini, pihaknya berusaha mengembangkan teknologi dan proyek-proyek yang bertujuan untuk memecahkan persoalan perkotaan dan pengembangan daerah. “Serangkaian itu, Pemerintah Kota Toyama menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang sudah dimulai sejak Maret 2014. Dan, setelah tiga setengah tahun melalui proses yang cukup panjang, akhirnya pada hari ini kita bisa meresmikan PLTMH. Ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Republik Indonesia, Pemprov Bali, Pemkab Tabanan, dan masyarakat subak,” ucapnya seraya berharap pemanfaatan teknologi ini bisa diterapkan di wilayah lainnya di Bali maupun di Indonesia.
Di akhir sambutannya, Mashashi Mori mengungkapkan bahwa dengan adanya kerja sama ini, dia berharap bisa mempererat hubungan Jepang dengan Indonesia khususnya dengan Bali. “Tahun depan kita akan memperingati 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Melalui proyek ini, saya berharap hubungan ini dapat kokoh terjalin,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Maritje Hutapea mengungkapkan bahwa pihaknya akan mencatat keberadaan empat unit PLTMH di Jatiluwih tersebut. Sebab, sesuai kebijakan energi nasional, pada 2025 ditargetkan ada 45 ribu megawatt yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan. “Dan, 21 ribu megawatt diantaranya dihasilkan melalui berbasis PLTH. Jadi empat unit PLTMH di sini (Jatiluwih) akan kami catat sebagai bagian dari pemenuhan target tersebut,” ungkapnya.
Penerapan energi baru terbarukan, kata Maritje, penting untuk dilakukan saat ini. Selain memiliki potensi yang begitu besar dalam pengembangan teknologi tersebut, Indonesia juga untuk mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap energi yang saat ini sudah cukup mendasar. Terutama dalam mendukung peningkatan akses masyarakat dalam memperoleh energi listrik.“Kami berharap program ini bisa menjadi pilot project untuk mendukung kebutuhan energi di Indonesia. Sejauh ini, kebutuhan energi kita sekitar 93 persennya didominasi oleh energi fosil. Kita berharap, ke depannya energi baru terbarukan akan menjadi pemasok utamanya karena potensinya ada dan sangat variatif. Bahkan, peningkatannya setiap tahun berkisar delapan persen,” katanya. (*)