Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Pramono Anung akan Rebranding Bank DKI

Yang harus dipikirkan ke depan adalah bagaimana merubah Bank DKI. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta atau Bank Global

14 April 2025 | 22.21 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyatakan dukungan penuh terhadap langkah transformasi Bank DKI sebagai bagian dari upaya mewujudkan Jakarta masuk dalam jajaran 50 kota global teratas. Dok. TEMPO
Perbesar
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyatakan dukungan penuh terhadap langkah transformasi Bank DKI sebagai bagian dari upaya mewujudkan Jakarta masuk dalam jajaran 50 kota global teratas. Dok. TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana merebranding Bank DKI. Hal itu menurut dia perlu dilakukan karena Bank DKI tidak dikelola secara profesional.

“Bank ini (bank DKI -red) tidak dikelola secara profesional. Ada ruang-ruang yang gampang orang untuk bisa mempermainkan itu, dari dalam salah satunya. Maka sepenuhnya harus dikelola secara profesional,” tutur dia saat menggelar rapat bersama jajaran pejabat Pemprov DKI Jakarta, Senin, 14 April 2025, yang membahas arah baru pengelolaan Bank DKI secara lebih modern dan global.

Pramono mengatakan, selalu saja terdapat kasus di hampir setiap periode Bank DKI. Oleh karena itu Gubernur Pramono tidak memperbolehkan adanya pejabat titipan untuk direksi Bank DKI. “Enggak boleh lagi titipan dari siapapun untuk direksi bank DKI ini,” kata dia.

Menurut Gubernur Pramono, yang harus dipikirkan ke depan adalah bagaimana merubah Bank DKI. “Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta atau Bank Global, sehingga kita akan melakukan rebranding.”

Pramono melanjutkan, “Nanti kita bangun betul-betul menjadi ‘building’nya bank Jakarta, dan kalau itu kita lakukan pasti bisa ‘terbang’ (melaju pesat -red).”

Rebranding Bank DKI menurut Pramono merupakan salah satu yang harus dilakukan saat mentransformasi Bank DKI. Transformasi Bank DKI merupakan salah satu dari tiga hal yang perlu mendapatkan perhatian serius jika Jakarta mau meraih posisi lebih baik sebagai Top Kota Global.

Gubernur Pramono menyayangkan, Jakarta pernah menjadi 54 Top Kota Global pada 2015, namun peringkatnya terus menyusut. “Sekarang menjadi peringkat 74 dari 156,” kata dia.

“Saya betul-betul memikirkan bagaimana Jakarta yang kita cintai ini juga bisa dipandang, dihormati, dan dicintai di dunia? Bismillah, Jakarta bisa menjadi Top 50 Kota Global,” tambah dia.

Layanan Bank DKI Mengalami Gangguan

Sebelumnya, pada libur Lebaran 2025, layanan Bank DKI mengalami gangguan. Salah satu yang terdampak adalah dosen-dosen dan mahasiswa dari Universitas Pamulang (Unpam). Meskipun berlokasi di Tangerang Selatan, para dosen di universitas ini menggunakan layanan Bank DKI untuk menerima gaji bulanan dan Tunjangan Hari Raya.

“Ada teman dosen yang ketika lagi mudik sudah pilih-pilih belanjaan, ketika di kasir kartu tidak bisa digunakan,” kata Veritia, Dosen Manajemen Universitas Pamulang. Pada saat libur Lebaran, baik kartu, mobile banking, dan transfer antar bank menurut dia semua tidak bisa digunakan.

Padahal, untuk dosen jurusan manajemen saja ada sekitar 600 orang yang menggunakan Bank DKI, belum lagi dosen-dosen di jurusan dan fakultas lainnya di Unpam. “Banyak juga mahasiswa yang menggunakan Bank DKI. Jadi yang terdampak ratusan dosen dan sebagian mahasiswa,” kata dia.

Veritia pun khawatir, akibat permasalahan gangguan layanan ini akan membuat kepercayaan nasabah menjadi berkurang. Dosen-dosen Unpam yang merupakan nasabah Bank DKI bisa saja jadi berpikir untuk memindahkan dananya ke bank lain.

Dia pun berharap, Bank DKI ke depan bisa lebih baik lagi. “Pelayanan maupun penanganan sistem lebih ditingkatkan,” kata dia.

Sementara itu, Veritia juga menyambut baik rencana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk merebranding Bank DKI menjadi bank global. “Bagus saja, karena selama ini tidak banyak jaringan ATM DKI. Bank DKI masih susah ditemui di luar Jakarta dan Tangsel.”

Menurut dosen manajemen ini, untuk menjadikannya bank global yang harus diperhatikan Bank DKI adalah kesiapan infrastruktur, sumber daya manusia, dan juga sistemnya. “Itu yang harus dibenahi.”

Veritia mengatakan, kendala yang ada di Bank DKI ini mungkin merupakan salah satu ujian untuk menjadi bank global. “Bank DKI harus belajar dulu dari bank-bank yang sudah global di Indonesia, agar kedepan bisa terus berkelanjutan.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo

Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus