Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO GAYA – Tiga juri Mola Chill Audition akhirnya memilih duo musisi dari Bali, Sancita Resen (vokal) dan Reynard Bai (instrument) yang menamakan grupnya Shining Shimmering Splendid untuk tampil di Mola Chill Festival London, 29 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penampilan Sancita, 33 tahun, dan Reynard, 31 tahun, berhasil memikat para juri berkat lagu ciptaan mereka, I Like It Black and Strong–sebuah lagu tentang kopi. Salah satu juri, Joy Crookes, penyanyi yang tenar dengan lagu Hurts dan Don’t Let Me Down, langsung tersenyum mendengar Sancita membawakan lagu tersebut. “Saya suka lagu tentang kopi,” ujarnya saat malam penjurian sekaligus pengumuman pemenang ke London pada Kamis, 30 September kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dua juri lainnya, Beka dan Dominik Prosser, bahkan menggoyangkan badan dan sesekali menirukan gaya Sancita bernyanyi. “Musiknya seperti bergaya 80-an dan mengingatkan pada Morrissey,” kata Dominik.
Saat dihubungi setelah pengumuman pemenang, Sancita dan Reynard mengaku tak percaya terpilih berangkat ke London. “Serius?” kata mereka melalui sambungan telepon kepada Info Tempo. “Kaget banget, sumpah. Yang ikut audisi ada band-band besar. Ada The Changcuters dan Rian D’Masiv. Sedangkan kita hanya pendatang baru, pemusik dari pinggiran,” ujar Sancita dan Reynard.
Selain merasa tidak memiliki nama besar di panggung musik, Sancita dan Reynard bercerita mereka tampil apa adanya saat mengunggah video di instagram @reynardbai. Mola memberi kesempatan pada seluruh kontestan mengunggah video yang menampilkan lagu ciptaan sendiri ke Instagram menyertakan tagar #MolaChillAudition dan tag/mention @mola.living selama 6-24 September.
Sancita dan Reynard membuat video tepat di hari terakhir, dengan menampilkan Sancita yang mengenakan kaus oblong dan Reynard dibalut piyama hijau sambil bermain bass.
“Makanya kita merasa nggak percaya bisa menang. Pokoknya tampil apa adanya saja,tampil jujur,” kata Sanchita yang mengaku lagu I Like It Black and Strong memang terpengaruh Morrisey dan pernah bernyanyi sejumlah lagu penyanyi eks band The Smiths asal Inggris tersebut dalam sebuah acara Tribute to Morrissey di Denpasar.
Namun, duo musisi ini bukan berarti menjiplak habis Morrissey. Sancita mengatakan dalam setiap lagu yang mereka gubah, terselip pesan kepedulian pada lingkungan. Saat ini mereka giat memproduksi lagu untuk bersiap merilis mini album. “Konsep kami musik elektro, ada nuansa retro juga. Genre-nya campur-campur, Campur Sari ha...ha...ha,” kata Reynald sambil terbahak.
Seraya menanti waktu keberangkatan untuk tampil di Mola Chill Festival London, Reynald mengungkapkan akan merapikan aransemen I Like It Black and Strong sehingga lebih memukau. Kesehariannya yang totalitas bermusik memungkinkan dia meramu setiap hasil karya dengan konsentrasi penuh. Sedangkan Sancita, selain bermusik juga berprofesi sebagai guru.
“Tapi untuk aksi panggung kita mau tampil apa adanya. Prinsip kami bermain musik itu tidak mau stres dan terbebani. Saya dan Reynald sudah kenal lama, hangout bareng, jadi percaya chemistry di antara kita sudah terjadi,” tutur Sanchita.
Penampilan Sancita dan Reynard yang jujur dan tidak terbebani itulah yang menyakinkan para juri memilih duo ini. Selain ikut bergoyang, Dominik dapat merasakan kebahagiaan melihat gaya Sancita bernyanyi. “Mereka sangat menghibur, membuat suasana jadi menyenangkan,” ujarnya.
Sebenarnya Dominik, Beka, dan Joy terpesona melihat para penampil lainnya saat malam penjurian. Misalnya Beka kagum mendengar warna suara yang unik dari @micaymi dengan lagu The Lonely Song, serta pada gaya folk @ashley.aisyah yang berdendang tentang All of Our Futures.
Ada pula momen ketika mereka bertiga bingung melihat video @papilioflos dengan tembang Unspoken Tales. Penampilan Wichan, penyanyi berhijab dengan iringan gitar @ardi.jh berulang kali disembur efek asap justru membuat Beka khawatir. “Apa mereka tidak sadar asap dapat mengganggu kualitas vokal sang penyanyi,” ucapnya. Joy memberi komentar senada. “Saya juga merasa terganggu dengan asap tersebut,” katanya.
Bagaimanapun, peserta yang gagal terpilih terbang ke Inggris saat ini masih memiliki kesempatan. “Tentunya jalan ke London akan terus terbuka bagi mereka, karena Mola Chill Festival London akan menjadi acara rutin yang akan kami selenggarakan empat kali di setiap tahunnya,” ujar Perwakilan Mola Mirwan Suwarso dikutip dari rilis. (*)