Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Mengawali 2025, PT Hutama Karya (Persero) berkomitmen untuk melanjutkan sejumlah proyek infrastruktur penting yang sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang infrastruktur, Hutama Karya menjalankan amanat yang telah ditetapkan Menteri BUMN Erick Thohir, bahwa ada tiga fokus peran BUMN yang perlu dioptimalkan dalam lima tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yakni mendukung ekonomi kerakyatan, pembangunan berkelanjutan melalui proyek strategis nasional, serta memberikan kontribusi terhadap negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Melanjutkan pembangunan infrastruktur hadir pada poin Asta Cita ketiga, sehingga kami akan memastikan BUMN infrastruktur dapat menyelesaikan sejumlah proyek strategis, utamanya di bidang ketahanan pangan dan konektivitas guna mencapai Asta Cita yang telah ditetapkan. Harapannya, infrastruktur yang dibangun juga dapat menurunkan biaya logistik,” ujar Erick.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum telah menyusun program Quick Wins Pembangunan Infrastruktur untuk dilaksanakan secara sistematis dan terpadu yang mencakup dua hal utama, yakni mendukung ketahanan pangan dan wajib belajar 13 tahun melalui pembangunan dan renovasi sekolah/madrasah di berbagai pelosok tanah air.
Sementara untuk Quick Wins lainnya yakni pembangunan IKN, konektivitas (jalan dan jembatan), NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), pasar rakyat, air minum, sanitasi/air limbah, persampahan, sarana olahraga, sarana kesehatan, dan penataan kawasan (pariwisata, industri, area pengungsian).
“Dukungan ketahanan pangan melalui pembangunan dan peresmian bendungan/waduk, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, serta pembangunan jalan dan jembatan untuk mendukung sentra pangan termasuk Food Estate di Kalteng, Merauke Papua Selatan, NTT, dan lain lain,” ujar Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo dikutip dari jabar.times pada 8 November 2024.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan sejumlah proyek yang saat ini sedang digarap. Di sektor ketahanan pangan, Hutama Karya sedang merampungkan sejumlah pembangunan bendungan dan jaringan irigasi. Pertama, Bendungan Way Apu Paket 2 di Maluku dengan target selesai Triwulan III 2025, kedua adalah Bendungan Bulango Ulu Paket 1 di Gorontalo, dan ketiga yaitu Bendungan Tiga Dihaji Paket 1 di Sumatera Selatan dengan target rampung akhir 2025.
Sementara untuk irigasi, Hutama Karya sedang menargetkan penyelesaian Proyek Rehabilitasi Saluran Irigasi D.I Rentang / Rentang Irrigation Modernization Project (RIMP) Paket Loan Main System (LMS) 02 dan Loan Secondary System (LSS) 01.
Lingkup pekerjaan utama paket LMS 02 meliputi rehabilitasi saluran primer sepanjang 30,2 km dengan progress 98 persen, sedangkan untuk paket LSS 01 dengan lingkup pekerjaan utama modernisai saluran sekunder sepanjang 14,4 km telah mencapai progress 58 persen.
Masih untuk mendukung ketahanan pangan, Hutama Karya juga terlibat dalam proyek pengembangan kawasan lumbung pangan baru di Kabupaten Kapuas, Kalimantan tengah dengan menggarap bagian Jaringan Irigasi Rawa senilai 738 Miliar yang telah rampung pada awal Januari 2023 lalu.
“Jika rampung, sejumlah proyek ketahanan pangan yang dibangun Hutama Karya tersebut akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat mulai dari mengairi lebih dari 41 ribu hektare daerah irigasi bagi lahan pertanian wilayah timur dan barat Indonesia; mereduksi banjir, serta berpotensi sebagai penyedia energi terbarukan yang dapat menerangi hingga lebih dari 55.000 rumah di wilayah Maluku, Gorontalo, hingga Sumsel,” ujar Adjib.
Pengerjaan irigasi lainnya berlangsung di Kabupaten Indramayu. Proyek ini bertujuan untuk mendukung peningkatan indeks penanaman padi, yang semula dua kali masa tanam dalam 1 tahun menjadi tiga kali dalam 1 tahun.
Terkait dukungan Hutama Karya dalam mendukung wajib belajar 13 tahun melalui pembangunan dan renovasi sekolah/madrasah, Adjib menjelaskan perusahaannya sedang mempercepat penyelesaian Rehabilitasi 6 Sekolah di Jakarta Pusat yakni, SDN Kampung Bali 01; SDN Pasar Baru 01,03,05 dan TK Negeri Sawah Besar 01; SDN Duri Pulo 01,02,03,04,05,10; SDN Karang Anyar 01,02,05,06,08; SDN Cikini 01,02 dan USB SMA; serta KBN Cempaka Baru dan PKBM 29 Cempaka Baru yang dimulai sejak Juli 2024 lalu dengan progress 52,11 persen.
Adapun untuk Quick Wins pembangunan infrastruktur lainnya, Hutama Karya juga berperan aktif dalam membangun dan memperbaiki jalan daerah melalui proyek Underpass Joglo di Solo yang telah rampung 100 persen dan segera dapat dilalui. Kemudian pembangunan jalan Trans Papua ruas Jayapura - Wamena segmen Mamberamo - Elelim di Papua Pegunungan, dengan target rampung Desember 2026. Ketiga, jalan Tol Semarang - Demak Paket 1A di Jawa Tengah dengan progress 57 persen.
Hutama Karya juga ikut mengembangankan infrastruktur dan jaringan jalan pada koridor utama dan koridor penghubung serta mendukung akses ke kawasan ekonomi dan simpul transportasi melalui pembangunan jalan tol menuju Pelabuhan Patimban di Subang dengan target rampung Triwulan IV 2025.
Sementara untuk mengembangkan pelabuhan transhipment sebagai infrastruktur terhubung dengan simpul logistik di kawasan timur Indonesia dan memperkuat fasilitas pelabuhan serta bandara, Hutama Karya juga mempercepat penyelesaian proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Anggrek di Gorontalo dengan progress 50 persen serta pembangunan fasilitas sisi darat Bandara Udara VVIP IKN. “Kami memastikan seluruh proyek garapan Hutama Karya yang mendukung Asta Cita tersebut tidak hanya rampung tepat waktu, namun juga tepat mutu,” kata Adjib.
Di tahun 2025, Hutama Karya membidik sejumlah proyek infrastruktur atau proyek strategis nasional baru yang sejalan dengan Asta Cita pemerintah utamanya dalam pembangunan jalan, pembangunan koridor penghubung, serta pembangunan bendungan.
Dari sisi proyek gedung, Hutama Karya memfokuskan pada optimalisasi fasilitas kesehatan dengan mengejar proyek Rumah Sakit di beberapa wilayah terpencil di Indonesia. “Berbekal portofolio yang cukup matang dalam pembangunan jalan, bendungan, hingga gedung, kami siap mengeskalasi sumber daya yang dimiliki untuk fokus pada proyek infrastruktur berkualitas dan berkelanjutan mendukung program prioritas pemerintah,” tutur Adjib.
Ia menambhkan, Hutama Karya memastikan akan mengedepankan inovasi teknologi, pemberdayaan tenaga kerja, hingga penggunaan material lokal yang berkualitas sehingga kehadiran proyek dapat dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat sekitar.
Adapun untuk JTTS, di tahun 2025 Hutama Karya akan menyelesaikan enam ruas tol yaitu Junction Palembang, Betung - Tempino - Jambi Seksi 4 (Tempino - Ness), Rengat - Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (Bypass Pekanbaru - Siak), Palembang - Betung Sebagian Seksi 1 (Gandus - Rengas), Palembang - Betung Seksi 2 (Rengas - Pulau Rimo - Pangkalan Balai), dan Palembang - Betung Seksi Struktur (IC Gandus, IC Pulau Rimo, dan TIP STA 71) dengan pembebasan lahan selesai pada TW II 2025.
Perusahaan juga merencanakan perolehan PPJT baru untuk dua ruas JTTS yakni Tol yaitu Jambi - Rengat sepanjang 192,23 Km dan Rengat - Pekanbaru (Seksi Rengat - Junction Pekanbaru) sepanjang 176,20 Km.
Menurut Adjib, pengusahaan kedua ruas jalan tol tersebut juga selaras dengan arah pemerintah untuk mendukung jaringan transportasi dan pengembangan kawasan strategis seperti Kawasan Industri Kuala Enok, Kawasan Taman Nasional Berbak dan Bukit Tigapuluh, Komplek Candi Muaro Jambi, dan Taman Nasional Kerinci Seblat.
“Sedangkan ruas Jalan Tol Rengat – Pekanbaru (Seksi Rengat - Junction Pekanbaru) dapat mendukung pengembangan kawasan strategis seperti Kawasan Industri Tanjung Buton dan Kawasan Industri Pulau Burung,” Adjib memungkas. (*)