Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Tiga Produk Ekraf Bali yang Wajib Kamu Miliki

Kain endek, produk spa, dan cokelat buatan Bali tak cuma keren untuk dikoleksi dan dicicipi. Tapi, bisa jadi masa depan pariwisata Bali.

17 November 2021 | 19.47 WIB

Pura Ulun Danu, Bali.
(Fotografer/Tempo/Aditya C Santoso).
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pura Ulun Danu, Bali. (Fotografer/Tempo/Aditya C Santoso).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO TEMPO – Buat kamu yang kangen Bali, kabar dibukanya Bali secara resmi di penghujung 2021 ini, tepatnya sejak 14 Oktober, tentu menggembirakan. Kebayang enggak, hampir dua tahun sejak pandemi Covid-19 menghantam dunia, Bali dan destinasi wisata lainnya di tanah air, nyaris mati suri. “Semoga dengan dibukanya penerbangan internasional bagi wisatawan mancanegara, dapat menjadi titik balik dalam pemulihan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Izin yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia kepada 19 negara untuk bisa melakukan perjalanan menuju Bali, ini harus dimaknai sebagai awal bangkitnya pariwisata dan ekonomi kreatif di pulau cantik yang jadi andalannya Indonesia ini. Nah, buat kamu yang belum punya rencana liburan akhir tahun, siap-siap aja, karena #ItstimeforBali!.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai daerah yang mengandalkan pariwisata, Bali terdampak cukup serius akibat pandemi Covid-19. Pada kuartal I-2021 pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi sampai dengan minus 9,85 persen yoy. Saat ini Bali harus berpikir ulang untuk mendongkrak perekonomiannya. Salah satunya, dengan mendorong peran ekonomi kreatif (ekraf). Ada sejumlah potensi ekonomi kreatif di Bali yang bisa terus dikembangkan. Di antaranya:

1. Kain endek.

    Pengrajin kain tenun di Nusa Penida, Bali. (Foto/Tempo/Aditya C Santoso)

    Tenun endek punya keistimewaan tersendiri. Corak motif beragam, pilihan warna yang cerah, proses pembuatan bukan mesin (ATBM), dan memiliki motif-motif khusus yang hanya bisa dikenakan pada upacara tertentu. Sayangnya, tenun Bali terancam gempuran produk tiruan. Inilah yang sedang diperjuangkan oleh Dekranasda Bali. Mengembangkan kreativitas para perajin baik dari sisi desain, penggunaan teknik baru, serta paduan motif ikat, diharapkan menghasilkan produk yang kian disukai dan tak mudah ditiru. Daerah perajin endek ada di Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem. Kain endek bisa dikenakan sebagai sarung atau gaun, kemeja, tinggal pilih sesuai selera kamu.

    2. Produk spa. 

    Foto : www. shutterstock.com

    Wewangian khas Bali selalu jadi incaran kaum hawa. Salah satu seni kriya yang jadi andalannya Bali adalah produk spa yang terbuat dari bahan alami herbal. Tak cuma menenangkan, ragam produk spa seperti sabun, masker, dan minyak pijat khas yang berkhasiat, juga kian diminati. Agar tak kalah dengan brand impor, produk spa buatan Bali ini harus terus dikembangkan. Merek seperti Bali Spa Nature, Bali Alus, Bali Tangi, hanyalah segelintir contoh. Selain itu masih ada sederet produk lulur, scrub, aromaterapi serta essential oil, yang bisa dijadikan koleksi pribadi atau diborong jadi oleh-oleh, lho!

    3. Cokelat Bali. 

    Foto : www. Pexel.com

    Belakangan ini, produk cokelat lokal Bali tengah naik daun dan menjadi alternatif oleh-oleh yang dicari selain pie susu atau kacang yang terkenal lebih dulu. Selain varian rasanya yang beragam, cokelat ini pun tersedia dalam kategori beralkohol dan non-alkohol sehingga bisa dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Kabupaten Jembrana adalah daerah penghasil kakao andalan di Provinsi Bali dan produksi kakao fermentasinya sudah diekspor hingga ke Jepang. Cokelat Bali bisa didapat di Pod Chocolate, Bamboo Chocolate, Ubud Raw Chocolate, dan beberapa lokasi lainnya.

    Setelah puas berkunjung ke sentra tenun endek, produk spa, serta cokelat Bali, kamu masih bisa berkeliling ke pusat oleh-oleh lainnya yang tersebar di seantero Bali. Jangan takut, usaha pariwisata di Bali baik hotel, tempat wisata, toko oleh-oleh, transportasi pariwisata, agen perjalanan dan sebagainya, sudah mendapatkan sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety and environmental sustainability).  Sertifikasi CHSE merupakan sertifikasi dari Kemenparekraf yang menandakan usaha pariwisata tersebut telah memenuhi standar protokol kesehatan. Sampai akhir Juli 2021, setidaknya sudah ada 1871 usaha pariwisata di Bali yang telah mendapatkan sertifikasi CHSE

    Bali memang surganya jalan-jalan. Masih banyak destinasi lainnya di sini yang juga bisa kamu kunjungi. Yang pasti, Bali tercatat sebagai salah satu provinsi dengan laju vaksinasi dan jumlah sertifikasi CHSE tertinggi. Protokol kesehatan juga diterapkan di Pulau Dewata ini, jadi pastikan jangan ragu ke sini ya. Pokoknya, kamu harus dukung!

    Berlibur ke Bali menjelang akhir tahun selain untuk melepas rindu, tentu akan berkontribusi pula dalam membangkitkan ekonomi kreatif yang sempat terpuruk. Menparekraf Sandiaga mengingatkan, calon wisatawan yang akan ke Bali tetap harus menjalani prokes 6M. 

    Wisatawan mancanegara yang datang ke Bali adalah mereka yang terbang langsung tanpa transit, dan harus memenuhi persyaratan perjalanan. Yakni, sudah harus divaksin dosis kedua, sudah dites PCR H-3, mengisi aplikasi e-Hac yang juga terintegrasi dengan PeduliLindungi. Wisatawan asing yang sudah mendapatkan vaksin dua kali harus menjalani karantina terlebih dahulu selama tiga hari di Bali.

    Buat kamu yang sudah vaksin, tak perlu ragu lagi untuk siap-siap berlibur, karena #ItstimeforBali! Biar tambah seru menjelajahi #WonderfulIndonesia, sebelum berangkat pastikan follow akun Instagram @pesonaid_travel, ya. Selain bisa mendapatkan berbagai informasi terbaru seputar pariwisata dan ekraf #DiIndonesiaAja, kamu juga bisa mengikuti PUKIS (Pesona Punya Kuis) setiap hari Selasa. Ayo, dapatkan kesempatan raih hadiah menarik dan jangan sampai ketinggalan! Silakan kunjungi www.indonesia.travel, ikuti juga Facebook dan Twitter pesonaid_travel, nonton terus video keren di YouTube Pesona Indonesia dan nantikan update di TikTok  @indonesia.travel. (*)

      Prodik Digital

      Prodik Digital

      close

      Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

      Logo
      Logo Tempo
      Unduh aplikasi Tempo
      download tempo from appstoredownload tempo from playstore
      Ikuti Media Sosial Kami
      © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
      Beranda Harian Mingguan Tempo Plus