Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

10 Tragedi Paling Mematikan dalam Sepak Bola Dunia, Korban Tragedi Kanjuruhan di Posisi Ketiga

Jumlah korban tragedi Kanjuruhan di posisi ke-3 dalam sejarah sepak bola dunia, setelah Estadio Nacionanl di Peru dan Accra Sports' Stadium di Ghana.

3 Oktober 2022 | 15.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya ratusan nyawa akibat tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 menjadi duka sekaligus cela bagi persepakbolaan Tanah Air. Menurut Kapolri Jenderal Sigit Sulistyo, sebanyak 125 orang meninggal akibat kerusuhan suporter tersebut.

10 Besar Jumlah Korban Tragedi Sepak Bola Dunia

Jumlah korban tragedi Kanjuruhan tersebut menempatkan Stadion Kanjuruhan di posisi ketiga sebagai pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah. Berikut disarikan dari berbagai sumber:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Estadio Nacional, Peru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Posisi pertama sebagai pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah ditempati oleh Estadio Nacional di Lima, Peru dengan total korban sebanyak 328 jiwa, tragedi ini terjadi pada 24 Mei 1964 silam.

2. Accra Sports’ Stadium, Ghana

Posisi kedua Pertandingan Sepak Bola Paling Mematikan dalam Sejarah yakni tragedi di Accra Sports’ Stadium, di Accra, Ghana pada 9 Mei 2001 dengan total korban 126 jiwa.

3. Stadion Kanjuruhan, Indonesia

Tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan berada di posisi ketiga sebagai pertandingan paling mematikan dalam sejarah persepakbolaan dunia dengan total 125 korban jiwa yang terjadi pada 1 Oktober 2022.

4. Hillsborough, Inggris

Tragedi Hillsborough menempati posisi keempat sebagai pertandingan sepak bola paling mematikan di dunia sepanjang sejarah. Total terdapat 96 korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pada 15 April 1989 silam di Hillsborough, Sheffield, Inggris.

5. Kathmandu Hailstorm, Nepal

Pertandingan sepak bola paling mematikan berikutnya yaitu tragedi Kathmandu Hailstorm, di Kathmandu, Nepal. Peristiwa yang menyebabkan kematian sebanyak korban 93 jiwa itu terjadi pada 12 Maret 1988 dan menempatkan Kathmandu Hailstorm sebagai posisi kunci 5 besar dalam daftar.

6. Stadion Mateo Flores Nat’l, Guatemala

Posisi keenam pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah yaitu tragedi di Stadion Mateo Flores Nat’l, Guatemala. Peristiwa terjadi pada 16 Oktober 1996 yang menyebabkan kematian 80 orang.

7. Port Said Stadium Riot, Mesir

Port Said Stadium Riot berada di posisi ketujuh sebagai pertandingan paling mematikan dalam sejarah sepakbola setelah Stadion Mateo Flores Nat’l. Sebanyak 79 orang tewas pada 1 Februari 2012 di Port Said Stadium Riot, Port Said.

8. Estadio Monumental, Argentina

Sebanyak 71 orang tewas pada 23 Juni 1968 silam dalam tragedi Puerta 12 di Estadio Monumental, Buenos Aires, Argentina. Peristiwa tersebut menempatkan Estadio Monumental di posisi kedelapan sebagai stadion dengan pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah.

9. Second Ibrox Stadium, Skotlandia

Second Ibrox Stadium menempati posisi kesembilan sebagai stadion dengan pertandingan paling mematikan dalam sejarah persepakbolaan. Sebanyak 66 orang tewas dalam tragedi Second Ibrox Stadium di Glasgow, Scotland. Peristiwa tersebut terjadi pada 2 Januari 1971.

10. Lenin Stadium, Rusia

Tragedi Luzhniki di Lenin Stadium, Moskow, Rusia pada 20 Oktober 1982 telah menyebabkan setidaknya 56 orang tewas. Peristiwa ini menempatkan Lenin Stadium di posisi kesepuluh sebagai stadion dengan pertandingan sepak bola paling mematikan sepanjang sejarah.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus