Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

MER-C Sebut Kondisi di Gaza Semakin memburuk

MER-C Indonesia mengungkap kekejaman Israel di kawasan Gaza yang membuat kondisi warga sipil aplestina semakin memburuk.

11 April 2025 | 17.30 WIB

Relawan MER-C Indonesia berfoto di pintu Rafah, perbatasan Gaza dan Mesir, pada 29 September 2020. Antara/HO-Humas MER-C
Perbesar
Relawan MER-C Indonesia berfoto di pintu Rafah, perbatasan Gaza dan Mesir, pada 29 September 2020. Antara/HO-Humas MER-C

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menyatakan keprihatinan atas memburuknya kondisi di Jalur Gaza, Palestina. Organisasi yang bergerak di bidang medis itu menyebut Gaza tengah berada di ambang katastrofe atau malapetaka kemanusiaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketua Presidium MER-C, Hadiki Habib, menegaskan bahwa Israel telah berulang kali membunuh tenaga medis Gaza yang sedang aktif melakukan pelayanan kesehatan. Dia menyebut tindakan tersebut sebagai kejahatan kemanusiaan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Keadaan ini harus terus disuarakan, karena diam adalah bentuk pembiaran,” kata Hadiki dalam konferensi pers di Markas Besar MER-C di Jakarta pada Kamis, 10 April 2025, dikutip dari rilis resmi. 

Berdasarkan laporan MER-C Indonesia, Israel terus melakukan kejahatan kemanusiaan yang sistematis dan terencana, termasuk penyerangan terhadap tenaga medis dan pekerja kemanusiaan, bahkan staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tindakan ini dilakukan di tengah upaya gencatan senjata. 

MER-C Indonesia mengungnap bahwa penutupan akses bantuan kemanusiaan semakin memperparah situasi, termasuk memicu bencana kelaparan terburuk dalam sejarah Gaza. 

"Rumah sakit, fasilitas kesehatan, dan tenaga medis menjadi sasaran serangan, pelanggaran yang secara nyata bertentangan dengan hukum humaniter internasional," tulis pernyataan resmi MER-C. 

Sejak 18 Maret 2025 MER-C telah mengirimkan delapan tim medis ke Jalur Gaza. Saat ini, sebanyak enam relawan masih berada di Rumah Sakit Indonesia, Gaza Utara. Para relawan itu menyaksikan langsung serangan serta kehancuran demi kehancuran yang terjadi setiap hari. 

MER-C menekankan bahwa perang Gaza bukan lagi sekadar konflik. Mereka mendesak agar tragedi kemanusiaan besar ini tidak boleh dibiarkan berlangsung lebih lama. 

"Dunia internasional harus bersuara dan bertindak" kata pernyataan itu. 

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus