Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

5 Fakta Jambore Pramuka Dunia: Gelombang Panas, Acara Berakhir Lebih Cepat

Fakta-fakta gelombang panas ekstrem Jambore Pramuka Dunia ke-25 2023 di Korea Selatan. Inggris, AS, dan Singapura memilih mundur.

8 Agustus 2023 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan diwarnai sejumlah insiden, mulai dari gelombang panas ekstrem hingga dugaan pelecehan seksual. Dalam acara yang diikuti oleh 156 negara itu, ratusan delegasi jatuh sakit karena harus menghadapi cuaca panas di lokasi perkemahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korea Selatan selaku penyelenggara melakukan berbagai hal, diantaranya mengirimkan truk air, memasang AC, hingga menyiapkan tenaga medis. Lantas, apa saja fakta-fakta gelombang panas di Jambore Pramuka Internasional 2023? 

Fakta Gelombang Panas Jambore Pramuka Dunia

Berikut deretan tindakan yang diambil panitia maupun negara peserta Jambore Dunia dalam menghadapi cuaca panas ekstrem. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1.    Peserta Terima Perawatan Medis

Sekitar 600 kontingen pramuka menerima perawatan penyakit yang berhubungan dengan panas. Sebagian besar dari mereka yang tumbang mengeluhkan gejala ringan. Sebelumnya, pihak otoritas berwenang mengumumkan peringatan panas tertinggi dalam empat tahun terakhir, yaitu 38 derajat Celcius. 

2.    Korea Selatan Tingkatkan Fasilitas

Jambore Internasional ke-25 tersebut diadakan usai pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol dikritisi atas penanganan bencana banjir yang menewaskan lebih dari 40 warga. Sejumlah masyarakat di Buan, Korea Selatan mengatakan, seharusnya pemerintah lebih siap dalam menghadapi gelombang panas. 

Sementara itu, panitia menyatakan bahwa pihaknya telah mengatur jadwal tergantung pada perubahan suhu. “Meskipun panas dan kesulitan serta tantangan yang dihadapi, hanya delapan persen yang melaporkan bahwa mereka merasa tidak puas Kami berterima kasih kepada pemerintah dan pemerintah provinsi yang menyediakan tambahan sumber daya,” kata Direktur Acara Dunia di Pramuka Jacob Murray kepada Reuters. 

Lebih lanjut, Perdana Menteri Han Duck-soo menyebut presiden telah menyetujui anggaran 6 miliar Won atau sekitar US$4,6 juta untuk mendukung jambore. “Pemerintah akan mengerahkan semua sumber daya guna memastikan bahwa jambore dapat terlaksana dengan aman di tengah gelombang panas,” ucapnya. 

3.    Inggris Kirim Pejabat Konsuler

Dalam acara yang direncanakan berlangsung hingga 12 Agustus 2023 itu, pejabat konsuler Inggris dikirimkan ke lokasi. Seorang juru bicara kantor Kementerian Luar Negeri Inggris menjelaskan bahwa pengiriman pejabat guna memantau kondisi kontingen maupun pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia ke-25. 

4.    Amerika Serikat, Inggris, dan Singapura Mundur

Delegasi Amerika Serikat (As) menyusul untuk mengundurkan diri dari Jambore Dunia 2023 usai lebih dahulu dilakukan Inggris Raya. “Kontingen AS untuk jambore telah membuat keputusan sulit, kami akan meninggalkan lokasi lebih awal karena cuaca ekstrem sehingga menimbulkan masalah,” bunyi surat elektronik (email) yang dikirimkan kepada orang tua anggota kontingen AS. 

Peserta dari Negeri Paman Sam telah mengikuti serangkaian kegiatan hingga Sabtu, 5 Agustus 2023. Kemudian, mereka pindah ke Garnisun Humphreys Angkatan Darat AS di dekat lokasi jambore pramuka sehari setelahnya, menurut email yang didapatkan Reuters. 

Tak hanya itu, Singapura juga diketahui menarik mundur peserta dengan menyewa hotel di sekitar lokasi perkemahan. Meski tidak ada yang sakit, tercatat 67 kontingen yang dikirimkan dari negara berjuluk Negeri Singa itu, 40 di antaranya siswa berusia 14 dan 17 tahun memilih untuk menyelamatkan diri. 

5.    Pertimbangkan Akhiri Acara Lebih Awal

Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia  (WOSM) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat untuk meminta Asosiasi Kepanduan Korea Selatan mempertimbangkan opsi alternatif mengakhiri acara lebih awal. Selain itu, panitia juga diminta untuk memikirkan untuk mendukung peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 2023 dapat kembali ke negara asal.

MELYNDA DWI PUSPITA 

  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus