Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Apa itu Perang Kota? 3 Contoh Perang Kota Paling Dramatis Setelah Perang Dunia II

Perang kota biasanya melibatkan pertempuran jarak dekat, serangan teror, dan taktik gerilya.

8 November 2023 | 00.11 WIB

Suasana lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di Bureij di Jalur Gaza tengah, 2 November 2023. REUTERS/Mohammed Fayq Abu Mostafa
material-symbols:fullscreenPerbesar
Suasana lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di Bureij di Jalur Gaza tengah, 2 November 2023. REUTERS/Mohammed Fayq Abu Mostafa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perang selalu meninggalkan luka yang mendalam bagi masyarakat yang terlibat. Namun, ketika perang berpindah ke kota, alias perang kota, dampaknya bisa jauh lebih besar dan lebih merusak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perang kota atau urban warfare, adalah konflik bersenjata yang terjadi di kota-kota besar, di mana pertempuran terjadi di antara bangunan-bangunan tinggi dan jalan-jalan yang padat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bentuk perang ini sangat berbeda dengan perang konvensional yang biasanya terjadi di medan terbuka. Perang kota biasanya melibatkan pertempuran jarak dekat, serangan teror, dan taktik gerilya. Perang kota juga seringkali melibatkan warga sipil yang menjadi korban atau terjebak dalam konflik tersebut.

Salah satu contoh terbaru dari perang kota adalah yang terjadi di Jalur Gaza. Perang kota di Gaza, yakni militer Israel melancarkan serangan darat terhadap Hamas (Palestina), adalah contoh nyata dari konflik yang melibatkan militer modern dalam pertempuran di lingkungan perkotaan yang padat penduduk.

Berikut adalah tiga contoh perang kota paling dramatis yang terjadi setelah Perang Dunia II.

  1. Pertempuran Sarajevo (1992-1996)

Dilansir dari britannica.com, Pengepungan Sarajevo terjadi dari 5 April 1992 hingga 29 Februari 1996 selama Perang Bosnia. Ini adalah pengepungan terpanjang dalam sejarah Eropa modern pada abad ke-20.

Sebelum pertempuran pecah di Bosnia dan Herzegovina pada April 1992, pasukan Serbia Bosnia membangun posisi artileri yang diperkuat di bukit-bukit yang menghadap ke Sarajevo.

Artileri Serbia menimbulkan kerusakan besar: rata-rata lebih dari 300 peluru meriam menyerang Sarajevo setiap hari, dan target seperti sekolah, rumah sakit, dan rumah tidak diselamatkan. Hampir setiap bangunan di kota itu rusak.

Pada Mei 1996 NATO meluncurkan serangan udara terhadap pasukan Serbia Bosnia, akhirnya memaksa mereka menerima Perjanjian Dayton, yang mengangkat pengepungan.

  1. Pertempuran Grozny (1994-1995)

Dilansir dari military.com, Pertempuran Grozny adalah invasi Tentara Rusia dan penaklukan ibu kota Chechnya, Grozny, selama beberapa bulan awal Perang Chechnya Pertama. 

Serangan ini berlangsung dari Desember 1994 hingga Maret 1995, mengakibatkan pendudukan militer kota oleh Tentara Rusia dan mempersatukan sebagian besar bangsa Chechnya di sekitar pemerintah separatis Dzhokhar Dudayev.

  1. Pertempuran Aleppo (2012-2016)

Dilansir dari Reuters, Pertempuran Aleppo, Suriah, berlangsung dari 2011 hingga 2016, dan melibatkan pasukan pemerintah Suriah, pemberontak, dan pasukan asing. Konflik di Aleppo menyebabkan pasukan pemerintah dan pemberontak berjuang untuk menguasai kota tersebut.

Perang kota tersebut melibatkan kombinasi operasi darat, pemboman udara, dan pengepungan, dengan kekuatan pemerintah dan oposisi bersaing untuk mendapatkan kendali.

REUTERS | BRITANNICA | OXFORDBIBLIOGRAPHIES | LE MONDE
Pilihan editor: Buntut Hamas vs Israel Serangan Darat Pasukan Israel ke Gaza Bisa Sebabkan Urban Warfare, Apa Itu?

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus