Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan akan menguji dukungan mayoritasnya di Parlemen melalui mosi percaya. Pada konferensi pers, Anwar mengatakan mosi percaya adalah item pertama dalam agenda ketika parlemen bersidang pada 19 Desember.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Sekitar satu bulan lagi, kami akan mengajukan revisi anggaran,” kata politikus berusia 75 tahun itu.
Sebelumnya, Istana Negara mengatakan bahwa setelah berdiskusi dengan para penguasa Melayu pagi ini, Raja telah menyetujui penunjukan ketua Pakatan Harapan (PH) sebagai perdana menteri.
Raja awalnya meminta PH dan Perikatan Nasional untuk membentuk pemerintahan persatuan setelah pemilihan umum berakhir di Parlemen yang digantung. Namun, ketua PN Muhyiddin Yassin menolak karena PN tidak dapat bekerja dengan PH.
Dalam jumpa pers yang diadakan di markas PN, Muhyiddin menegaskan bahwa dirinya mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen untuk memimpin pemerintahan.
Meminta Anwar untuk membuktikan bahwa dia mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen untuk menjadi perdana menteri, Muhyiddin mengatakan dia memiliki 115 pernyataan (SD) dari anggota parlemen yang mendukungnya untuk posisi puncak.
“Muhyiddin telah melontarkan tantangan untuk menguji kekuatan kami. Dia tidak perlu melakukan itu,” kata Anwar. “Saya telah meminta PH untuk mengajukan mosi percaya pada hari pertama Parlemen.”
Meskipun Muhyiddin menolak kesempatan untuk bekerja sama dengannya, Anwar mengatakan belum terlambat bagi kedua mantan sekutu untuk bekerja sama sekali lagi. “Saya berharap PN mempertimbangkan (bergabung dengan pemerintahan Anwar), jika mereka siap memperkuat pemerintahan yang sudah kuat.”
FREE MALAYSIA TODAY