Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Agung Korea Utara, Kim Jong Un, melanjutkan perang budayanya terhadap pengaruh-pengaruh Korea Selatan, tak terkeucali K-Pop. Dikutip dari New York Times, Kim Jong Un menyebut K-Pop dan Drama Korea sebagai kanker, pengaruh buruk terhadap remaja-remaja Korea Utara. Jika K-Pop dan Drama Korea dibiarkan, Kim Jong Un khawatir nilai-nilai Korea Utara akan runtuh.
Berbagai upaya ia lakukan untuk melawannya. Salah satu hal paling rutin yang ia lakukan adalah kampanye melawan semangat anti-sosialis dan invasi budaya yang ia sebarkan via media milik pemerintah. Kim menyakini Drama Korea dan K-Pop membawa pesan-pesan itu.
"Remaja Korea Utara merasa tidak berutang apapun ke Kim Jong Un. Kim di satu sisi, merasa harus mempertegas lagi kontrol ideologinya terhadap kelompok pemuda agar ia tak kehilangan pengaruh" ujar Jung Gwang-il, pembelot Korea Utara yang sekarang berbisnis penyelundupan K-Pop, dikutip dari New York Times, Jumat, 11 Juni 2021.
Korea Utara ssudah lama membangun pesan-pesan propaganda anti Korea Selatan. Lewat berbagai media yang mereka kendalikan, Korea Utara rajin memberikan gambaran palsu soal situasi di negeri gingseng itu. Salah satunya adalah Korea Selatan perwujudan neraka dunia yang penuh akan pengemis.Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dan istrinya Ri Sol Ju menyaksikan pertunjukan musik dalam peringatan hari ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara, 15 April 2021. Dalam peringatan tersebut, sebelumnya Kim Jong Un dan istrinya juga berziarah ke makam pendiri Korea Utara itu. KCNA via REUTERS
Drama Korea dan K-Pop memberikan gambaran yang berbeda 180 derajat. Walau sama-sama tak akurat, keduanya memperlihatkan apa yang berbeda antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Demi bisa melihat gambaran tersebut, produk selundupan menjadi cara remaja-remaja Korea Utara untuk menikmati Drama Korea dan K-Pop. Menurut laporan New York Times, Cina adalah pemasuk utama Drama Korea dan K-Pop selundupan ke Korea Utara. Materi diselundupkan via flash disk yang kemudian dinikmati remaja Korea Utara sembunyi-sembunyi.
Pemerintahan Kim Jong Un tahu betul penyelundupan itu terjadi. Hukuman dibuat untuk memberikan efek jera. Desember lalu, hukuman itu terbit. Salah satu isinya adalah hukuman 5-15 tahun di kamp kerja paksa untuk mereka yang ketahuan menonton Drama Korea atau menikmati K-Pop.
Mereka yang menyelundupkan materi bisa dihukum lebih berat lagi, salah satunya hukuman mati. Adapun hukuman paling ringan diberikan untuk mereka yang ketahuan berbicara, menulis, ataupun beryanyi dengan gaya Korea Selatan. Ancaman hukumannya dua tahun kerja di kamp kerja paksa.Gaya personel boy band Korea Selatan, BTS saat menjalani sesi pemotretan untuk lagu Butter di Seoul, Korea Selatan, 21 Mei 2021. REUTERS/Kim Hong-Ji
"Bagi Kim Jong Un, invasi budaya Korea Selatan sudah melewati batas. Jika dibiarkan, dia takut warga Korea Utara akan memandang Korea Selatan sebagai alternatif," ujar Jiro Ishimaru, Pemimpin Redaksi Asia Press International, yang memantau Korea Utara.
Kekhawatiran Kim Jong Un terus meningkat tiap bulannya. Bulan April, ia memperingatkan bahwa ada perubahan serius pada level ideologi di Korea Utara. Di bulan selanjutnya, ia mengatakan Korea Utara akan runtuh jika pengaruh Korea Selatan dipelihara.
Sekarang, komputer, telepon genggam, dan pemutar musik rutin diperiksa. Segala isinya dicek, memastikan tidak ada Drama Korea ataupun K-Pop tersimpan di dalamnya. Pasangan pria tidak boleh dipanggil "Oppa" oleh perempuan Korea Utara. Mereka harus dipanggil "Kamerad. Menurut Kim Jong Un, bahasa Drama Korea "menyesatkan".
Survei menunjukkan Kim Jong Un masih harus berjuang keras jika ingin melawan dampak Drama Korea. Menurut survei Seoul National University Institute for Peace and Unification, Drama Korea berperan pada keputusan warga Korut untuk membelot.
Dari 116 orang yang membelot dari Korea Utara ke Korea Selatan, nyaris separuhnya mengaku rutin menonton Drama Korea dan K-Pop. Drama Korea Crash Landing on You, yang menceritakan perempuan Korea Selatan "tersasar' di Korea Utara adalah salah satu serial favorit mereka.
Baca juga: Korea Utara Kecam Israel karena Mengubah Gaza Jadi Tempat Pembantaian Anak-anak
ISTMAN MP | NEW YORK TIMES
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini