Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dibayangi Genosida di Gaza, Israel Hadiri Pameran Dirgantara di Singapura

Industri pertahanan Israel ikut serta dalam pameran dirgantar di Singapore Airshow pekan ini meski dibayangi genosida terhadap warga Palestina di Gaza

23 Februari 2024 | 17.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Industri pertahanan Israel ikut serta dalam pameran dirgantara di Singapore Airshow pekan ini. Mereka kembali hadir di Singapura setelah sebagian besar absen dari pameran dirgantara Dubai pada November menyusul serangan Israel ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 29 ribu warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Pertahanan Israel dan 11 kontraktor pertahanan menghadiri pertemuan kedirgantaraan dan pertahanan terbesar di Asia, termasuk Israel Aerospace Industries (IAI), Rafael Advanced Defense Systems, dan Elbit Systems.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IAI, Rafael, Elbit dan kementerian pertahanan Israel menolak berkomentar mengenai perang di Gaza, termasuk kinerja senjata mereka sendiri.

“Kami tidak membahas senjata,” Ziv Avni, wakil presiden pengembangan bisnis di Elbit, mengatakan kepada Reuters saat peluncuran drone udara terbarunya, yang menurut sebuah plakat dapat membawa “amunisi untuk serangan udara rahasia dan tepat.”

Israel telah menghadapi kritik dan protes atas serangannya selama berbulan-bulan di Gaza, yang menurut kementerian kesehatan di sana telah menewaskan lebih dari 29.400 warga Palestina.

Israel memulai serangan militernya di Gaza setelah kelompok pejuang Palestina Hamas menyerang Israel selatan. Sekitar 1.140 orang tewas dan 253 orang disandera sejak 7 Oktober.

Meski demikian, genosida Israel di Gaza tidak menyurutkan selera terhadap rudal, peralatan mata-mata, dan drone udara Israel, kata dua pejabat industri Israel yang hadir pada acara tersebut kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitifnya isu tersebut.

Sekelompok pria berseragam militer, sebagian besar dari negara-negara Asia, sering terlihat berjalan masuk ke ruang perusahaan pertahanan Israel untuk berbincang.

REUTERS

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus