Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam wawancara yang dipublikasi NBC pada Jumat 15 Desember 2023, menyarankan agar Amerika Serikat mengevaluasi posisinya saat ini, baik dalam konflik Ukraina dan hubungan bilateral dengan Rusia – jika ingin memulihkan dialog dengan Moskow. Sebab Rusia siap bekerja sama dengan Amerika Serikat, namun lebih memilih pendekatan yang konstruktif dari Washington.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wawancara itu dipublikasi hanya berselang satu hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mengatur konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dengan Ukraina, yang pada dasarnya mengganggu upaya bertahun-tahun Rusia untuk membangun hubungan yang normal dengan Ukraina. Putin pun mempertanyakan prospek memulihkan hubungan Rusia dengan negara-negara Barat dengan mengatakan pelanggaran yang telah dilakukan NATO, peran Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dalam perselisihan antara Rusia dengan Ukraina, telah membuat Moskow sulit untuk percaya lagi pada negara-negara Barat.
“Presiden Putin siap bekerja sama dengan siapa pun, asalkan mau memahami kalau mulai sekarang Anda harus lebih berhati-hati dengan Rusia dan Anda mempertimbangkan apa yang menjadi kekhawatiran,” kata Peskov dalam wawancara tersebut, yang menambahkan Putin sangat ingin melihat seorang Presiden Amerika Serikat lebih konstruktif terhadap Rusia dan sangat menghargai dialog.
Peskov juga mengkritisi peran Amerika Serikat saat ini dalam perang Ukraina dengan mengatakan Washington melempar uang para pembayar pajak ke udara karena memperpanjang permusuhan dengan mengirimkan sinyal-sinyal permusuhan yang sebenarnya juga bertentangan dengan Kyev. Hal ini sangat tidak perlu dan hanya membuat jumlah korban jiwa di Ukraina lebih banyak.
Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan sebanyak 125 ribu tentara Ukraina gugur dan 16 ribu persenjataan berat gagal dalam upaya mencetak kemenangan sepanjang setengah tahun ini. “Anda harus mengerti tanggung jawab untuk ini. Anda seperti menyuruh warga Ukraina – berangkat dan mati. Anda cukup tahu kalau mereka (Ukraina) tak akan menang, namun masih saja menawarkan uang ke Kyev lebih banyak dan persenjataan,” kata Peskov
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini