Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Momen-momen Menarik Saat Pemakaman Paus Fransiskus

Saat pemakaman Paus Fransiskus terdapat beberapa momen menarik, antara lain bertemunya banyak kepala negara. Ada Donald Trump hingga Zelenskyy.

28 April 2025 | 09.35 WIB

Mantan Presiden Joko Widodo (sisi kiri, memakai kopiah) saat menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Sabtu, 26 April 2025. Dok. YouTube Vatican News.
Perbesar
Mantan Presiden Joko Widodo (sisi kiri, memakai kopiah) saat menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Sabtu, 26 April 2025. Dok. YouTube Vatican News.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemakaman Paus Fransiskus dilaksanakan pada Sabtu, 26 April 2025, pukul  10.00 waktu setempat atau 15.00 WIB di Lapangan Santo Petrus Vatikan. Beragam media internasional menayangkan proses pemakaman dan doa bersama ini secara langsung. 

Pembaruan Ritus Pemakaman Paus

Mengutip dari laman Vatican Newspada 29 April 2024, Paus Fransiskus sudah menyetujui bahwa perlu pembaruan ritus pemakaman paus, Ordo Exsequiarum Romani Pontificis. Kantor Perayaan Liturgi Paus Agung telah menghasilkan dan merealisasikan edisi kedua dari rangkaian ritus Ordo Exsequiarum Romani Pontificis yang disetujui pada tahun 1998. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kematian paus tidak lagi dijadikan sebagai sebuah pemakaman kepausan yang tertutup di dalam kamar. Jenazah fana seorang paus akan ditaruh di dalam peti, ditempatkan di dalam kapel, dan dibuka agar bisa dilihat banyak orang. Hal ini dilakukan agar semua umat yang beriman bisa melihat tubuh paus sebagai seorang pendeta dan murid Kristus, bukan seorang penguasa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan, keharusan pemakaman kepausan yang menggunakan tiga jenis peti mati, berbahan kayu cemara, kayu ek, dan timah juga dihilangkan. Hal ini menjadi bentuk penolakan bahwa paus harus berada di tempat paling tinggi diantara semua orang. 

Uskup Agung Diego Ravelli, Guru Upacara Apostolik kala itu menyebutkan bahwa edisi kedua ini penting untuk dilakukan. Pertama, ini adalah permintaan Paus Fransiskus. Kedua, ini adalah bentuk penyederhanaan paus yang terkadang di miskonsepsikan sebagai penguasa dunia. 

Pembaruan ini juga menunjukkan sikap gereja yang lebih menekankan iman Gereja dalam Kristus yang Bangkit. Perayaan dalam pemakaman pemimpin umat Katolik bisa sesuai dengan kaul seluruh biarawan untuk hidup sederhana bersama Yesus.

Kehadiran Banyak Orang

Dalam pemakaman Paus Fransiskus kali ini, seluruh klerus mulai dari Kardinal, uskup, dan para imam dapat hadir untuk melakukan pemakaman ini. Dalam ritus sebelumnya, Kantor Perayaan Liturgi mewajibkan hanya kardinal dan para patriark saja yang boleh menghadiri pemakaman kepausan. 

Langkah membuka pemakaman ini sekiranya bisa menjadi bentuk citra gereja yang seharusnya lebih membumi dan tidak elit. Semua umat juga diberikan kesempatan untuk melihat tubuh paus untuk menghilangkan mistisisme ketubuhan paus setelah kematian menghampirinya. 

Selain itu, dilansir dari Aljazeera, nantinya juga lebih dari 50 kepala negara akan hadir dalam pemakaman. Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump akan menghadiri upacara pemakaman ini dan akan berada di ruang yang sama dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan istrinya, Olena Zelenska.

Selain itu, Inggris akan diwakili oleh Pangeran William dan Keir Starmer sebagai Perdana Menteri Inggris. Pangeran William menyebutkan, "Kepedulian dan kerja Paus kepada seluruh orang dan planet bumi telah berhasil menyentuh hati semua orang."

Presiden Sergio Mattarella dari Italia juga akan hadir ditemani oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni. Masih banyak kepala negara lain yang akan hadir dan perwakilan negara. Dari Indonesia sendiri, Prabowo Subianto sudah menunjuk Joko Widodo ata Jokowi sebagai mantan Presiden Indonesia untuk hadir. Di lain sisi, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres juga akan menghadiri acara pemakaman ini. 

Kehadiran orang-orang ini dicurigai akan menjadi salah satu pertemuan paling canggung dari perwakilan negara-negara. Salah satunya adalah pertemuan Trump dengan Zelenzkyy yang pada Februari terakhir ada persitegangan diantara mereka. 

Namun, perlu diketahui bahwa kehadiran para undangan dalam pemakaman Paus Fransiskus disusun berdasarkan urutan abjad. Jadi, kemungkinan pertemuan para kepala negara yang canggung ini tidak akan sebesar kekhawatiran semua orang. Namun, tetap saja masih banyak merasa akan ada kecanggungan besar bercermin dari pemakaman Paus Yohanes Paulus II pada April 2005 yang sangat canggung di antara pemimpin kepala negara yang hadir.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus