Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Duta Besar Sulistiyanto Resmikan Indonesia Centre di Busan Korea Selatan

Duta Besar Sulistiyanto meresmikan Indonesia Centre di Busan, Korea Selatan, yang diharapkan membawa kerjasama yang saling menguntungkan

3 Juni 2022 | 05.30 WIB

Peresmian Indonesia Centre pada 2 Juni 2022. Indonesia Centre ini didirikan di Busan University of Foreign Studies (BUFS) sebagai bentuk kerjasama KBRI di Seoul dengan BUFS. Sumber: dokumen KBRI Seoul
material-symbols:fullscreenPerbesar
Peresmian Indonesia Centre pada 2 Juni 2022. Indonesia Centre ini didirikan di Busan University of Foreign Studies (BUFS) sebagai bentuk kerjasama KBRI di Seoul dengan BUFS. Sumber: dokumen KBRI Seoul

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto pada Kamis, 2 Juni 2022 meresmikan Indonesia Centre di Busan University of Foreign Studies (BUFS). Langkah ini adalah bentuk kerja sama KBRI di Seoul dengan BUFS, yang diikat pada Kamis, 2 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KBRI Seoul dalam keterangan menjelaskan proses pendirian Indonesia Centre ini memakan waktu enam bulan sejak Letter of Intent ditandatangani KBRI Seoul dan BUFS di akhir bulan Desember 2021.

 

Dubes Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto, kanan, dalam acara peresmian Indonesia Center pada 2 Juni 2022. Sumber: dokumen KBRI Seoul.  

Duta Besar Sulistiyanto mengapresiasi President BUFS yang telah memberikan dukungan penuh atas pendirian Indonesia Centre ini. KBRI Seoul sangat mendorong agar Indonesia Centre di Busan dapat menjadi sarana mempercepat pemahaman budaya dan mendorong kerja sama Indonesia-Korsel yang semakin meningkat.

 

“Saya yakin kerjasama budaya dapat berkontribusi pada percepatan pembangunan bagi kedua negara. Keberadaan Indonesia Centre dapat menjadi katalisator terbentuknya kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua negara untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals,” ungkap Duta Besar Sulis.

 

Berbagai kerjasama di bidang sosial budaya di Indonesia Centre diharapkan dapat direalisasikan sebagai rangkaian memperingati 50 tahun hubungan kerjasama Indonesia Korea.

 

Indonesia Centre di Busan akan dipimpin oleh Kim Yekyoum, yang menjabat sebagai Direktur. Kim adalah profesor dan Dekan Fakultas Asian Studies serta guru besar di BUFS. Kim merupakan seorang Indonesianist dan memiliki pengalaman riset serta studi yang mendalam tentang Indonesia.

 

Indonesia Centre dalam pelaksanaannya akan di bawah pengawasan Steering Committee yang terdiri KBRI Seoul dan BUFS, serta Dewan Penasehat yang dipimpin Chang Beom Kim (mantan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia periode 2018-2020). 

 

Sedangkan Untuk mendukung operasional Indonesia Centre, tiga tenaga magang mahasiswa Indonesia di BUFS akan dilibatkan. Aktivitas sekretariat juga didukung oleh ruangan sekretariat dari pihak BUFS.

 

Kim sebagai Direktur baru di Indonesia Centre menyampaikan berbagai rencana program kegiatan. Di antaranya membuka jaringan, kolaborasi, penelitian bersama antara institusi dari Indonesia dan Korea seperti Universitas dan lembaga budaya,  pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota dari kedua negara.

 

“Kami sangat mengapresiasi setiap usulan kerjasama dengan semangat sinergi dan gotong royong dalam membangun Indonesia dan Korea dengan bermodalkan kekayaan sosial budaya Indonesia,” tandas Profesor Yekyoum Kim.

 

Sedangkan Presiden BUFS, Kim Hong-Koo menyampaikan apresiasi atas dukungan KBRI Seoul yang telah mendirikan Indonesia Centre. Keberadaan Indonesia Centre menurutnya sejalan dengan cita-cita dan program BUFS yang saat ini sangat disambut baik oleh banyak negara. Keberadaan Indonesia Centre telah mengundang lebih banyak lagi pendirian centre-centre yang lain.

 

Indonesia Centre di BUFS menyediakan lokasi pameran berupa buku-buku bahasa dan sastra, rumah adat dan baju tradisional, batik, peta budaya, wisata, cagar alam, panorama Indonesia, santri, dan produk UMKM Indonesia serta tur virtual situs arkeologi Trowulan dengan memanfaatkan Virtual Reality (VR).

 

 

 

 

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus