Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ulama asal Lebanon Muhammad Hisham Kabbani wafat pada usia 79 tahun. Dikutip dari Antara, jenazah Muhammad Hisham Kabbani dimakamkan di Fenton Zawija, Michigan, Amerika Serikat pada Kamis sore, 5 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami sampaikan kabar duka cita bahwa malam ini guru kita tercinta Al Qutb Al Mutasarrif Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani meninggal, berpulang ke Rahmatullah," dikutip dari media sosial Instagram @hishamkabbani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Profil Syekh Muhammad Hisham Kabbani
Dikutip dari Antara, Muhammad Hisham Kabbani lahir di Beirut, Lebanon, pada 28 Januari 1945. Ia pernah menjabat sebagai ketua Dewan Agung Islami Amerika yang didirikan di Washington DC pada 1997.
Dikutip dari situs web Hishamkabbani.com, Muhammad Hisham Kabbani merupakan ulama dan syekh sufi dari Timur Tengah. Ia lulus dari American University of Beirut dalam bidang Kimia. Setelah itu, ia pergi ke Belgia untuk melanjutkan pendidikan kedokteran di Louvain. Ia juga melanjutkan pendidikan hukum Islam di Damaskus, Suriah.
Sejak kecil, ia mendampingi `Abdullah ad-Daghestani dan Syekh Muhammad Nazim Adil, guru-guru Tarekat Naqsybandi yang paling terkemuka saat itu, dalam perjalanan ke seluruh Timur Tengah, Eropa, dan Timur Jauh.
Pada 1991, ia pindah ke Amerika dan mendirikan yayasan Tarekat Sufi Naqshbandiyya Nazimiyya Amerika. Di Amerika Serikat, ia mengajarkan pendidikan tradisional Islami serta ajaran sufi Naqshbandiyya. Sejak saat itu, ia telah membuka 23 pusat Sufi di Kanada dan Amerika Serikat.
Ia telah memberikan kuliah beberapa universitas, termasuk Oxford, SOAS, Yale, Universitas California di Berkeley, Universitas Chicago, Universitas Columbia, Rutgers, Howard, McGill, Concordia, Dawson College, serta di banyak pusat spiritual dan keagamaan di Amerika Utara, Eropa, Timur Jauh, dan Timur Tengah.
Kabbani telah bertemu dengan banyak kepala negara, diplomat, politikus, cendekiawan, intelektual, tokoh agama, dan masyarakat umum di seluruh dunia. Murid-muridnya berjumlah ratusan ribu. Ia telah membuat program untuk mengedepankan toleransi dan perdamaian di wilayah yang dilanda konflik di dunia.
Pilihan Editor: 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Roboh di Sukabumi