Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Indonesia Komentari Pakta Kapal Selam Nuklir AUKUS, Minta Australia Patuh Non-proliferasi

Indonesia meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajiban mon-proliferasi meski memperoleh kapal selam nuklir dari AUKUS

14 Maret 2023 | 14.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Amerika Serikat kemudian mengubah empat SSBN kelas Ohio menjadi SSG atau SSGN, yaitu kapal selam yang membawa rudal jelajah dipandu.Huruf N pada SSGN menunjukan rudal jelajah yang dibawa berhulu ledak nuklir. USS Michigan adalah salah satu kapal yang diubah, selain USS Ohio, USS Florida, dan USS Georgia. AFP Yonhap

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri RI angkat bicara mengenai rencana pakta keamanan AUKUS – Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Mereka bersepakat menyediakan kapal selam nuklir bagi Australia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut keterangan yang dibagikan di Twitter pada Selasa, 14 Maret 2023, Kemlu RI mengatakan “Indonesia meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non–proliferasi senjata nuklir dan IAEA Safeguards.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia, kata Kemlu RI, juga meminta pihak terkait menyepakati mekanisme verifikasi oleh IAEA yang efektif, transparan dan tidak diskriminatif.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak bertemu di San Diego pada Senin, 13 Maret 2023, dan mengungkapkan rincian rencana untuk menyediakan Australia dengan kapal selam serang bertenaga nuklir.

Ini merupakan langkah besar AUKUS untuk melawan ambisi Cina di Indo-Pasifik. Beijing telah mengutuknya sebagai tindakan proliferasi nuklir ilegal.

Di bawah kesepakatan itu, seperti tertuang dalam pernyataan bersama, Amerika Serikat bermaksud untuk menjual tiga kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia kepada Australia pada awal 2030-an, dengan opsi bagi Australia untuk membeli dua lagi jika diperlukan. Perangkat itu dibangun oleh General Dynamics.

Pejabat Pertahanan Australia mengkonfirmasi program kapal selam bertenaga nuklir Australia dalam pakta AUKUS, bersama Amerika Serikat dan Inggris, akan menelan biaya hingga A$368 miliar atau sekitar Rp 3,7 kuadriliun selama tiga dekade ke depan. Ini merupakan program pertahanan tunggal terbesar negara itu dalam sejarah.

Inggris akan menerima pengiriman kapal selam SSN-AUKUS pertamanya pada akhir tahun 2030-an. Sementara Australia akan menerima yang pertama pada awal tahun 2040-an. Kapal akan dibangun oleh BAE Systems dan Rolls-Royce.

Sebelumnya, Indonesia sudah mendesak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang persaingan kekuatan besar seperti Cina dan Amerika Serikat. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi Canberra pada Kamis, 9 Januari 2023, untuk bertemu dengan timpalannya dari Australia. Salah satu pembahasan mereka adalah dinamika kawasan, yang meliput persaingan kekuatan besar, keamanan maritim, ASEAN, dan Pasifik.

Menurut Retno, dalam kesempatan itu Indonesia menyampaikan kembali pentingnya transparansi kerja sama AUKUS dan pentingnya komitmen kepatuhan terhadap nonproliferasi nuklir, serta mematuhi NPT dan IAEA Safeguards.

Dalam kesempatan di forum multilateral, menteri luar negeri juga menyerukan pelucutan senjata nuklir di kawasan. Dia ingin kawasan yang bebas nuklir.

“Upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan menjadi tanggung jawab semua negara.  Penting bagi semua negara untuk menjadi bagian dari upaya tersebut,” tulis Kemlu dalam keterangan Selasa.

DANIEL A. FAJRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus