Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Top 3 Dunia: 180 Yahudi Berdoa di Al Aqsa, AS Serang Pelabuhan Yaman

Top 3 dunia adalah serangan AS ke Yaman, Yahudi berdoa di Masjid Al Aqsa, alasan tarif Trump ke Cina.

19 April 2025 | 06.13 WIB

Masjid Al-Aqsa, di Yerusalem, Palestina, Shutterstock
Perbesar
Masjid Al-Aqsa, di Yerusalem, Palestina, Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari berita tentang Israel yang mengizinkan seribuan umat Yahudi memasuki Masjid Al Aqsa. Sekitar 180 orang di antaranya berdoa di dalam Al Aqsa.

Berita lainnya dari top 3 dunia adalah alasan Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif 245 persen ke Cina dan serangan AS besar-besaran ke Pelabuhan Yaman. Berikut berita selengkapnya: 

1. Israel Pertama Kali Izinkan 180 Yahudi Berdoa di Al Aqsa

Israel mengizinkan lebih dari 1.000 jamaah Yahudi memasuki Masjid Al Aqsa pada Rabu lalu, 16 April 2025. Dari seribuan umat Yahudi itu, sekitar 180 orang pertama kalinya diizinkan berdoa di Masjid Al Aqsa.

Mereka terlihat memasuki situs tersebut, yang disebut sebagai Temple Mount dalam agama Yahudi, diapit oleh dinas keamanan Israel. Langkah ini menandai perubahan dari kebijakan Israel sebelumnya yang mengizinkan tidak lebih dari 30 warga Yahudi Israel pada satu waktu memasuki lokasi tersebut. Wilayah itu ditaklukkan oleh Israel dalam perang pada 1967 dan diakui sebagai wilayah pendudukan secara internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seperti dilansir dari Middle East Eye, Wakaf Islam, organisasi yang mengelola Masjid Al-Aqsa, mengatakan bahwa 1.200 warga Yahudi Israel memasuki tempat suci tersebut pada hari Rabu. Lebih dari 4.000 orang telah menyerbu tempat suci tersebut sejak liburan Paskah dimulai akhir pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi Israel mengatakan bahwa kunjungan ke Temple Mount sesuai dengan peraturan dan batasan ukuran rombongan, yang ditentukan. Petugas telah memperhitungkan jumlah pengunjung secara keseluruhan dan kemampuan polisi untuk memastikan keselamatan dan ketertiban publik. 

Simak di sini selengkapnya. 

2. Ini Alasan Donald Trump Memberi Cina Tarif Impor 245 Persen

PERANG dagang AS dan Cina makin memanas. Pernyataan Gedung Putih bahwa beberapa barang Cina akan dikenakan tarif impor 245 persen menimbulkan kebingungan tidak hanya di Beijing, tetapi juga di seluruh dunia.

Potensi tarif tertinggi itu direferensikan dalam lembar fakta yang diterbitkan oleh Gedung Putih pada Selasa, 15 April 2025. Lembar fakta tersebut menyertai perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump yang meluncurkan investigasi terhadap "risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh ketergantungan AS pada mineral penting yang diproses dan produk turunannya."

Mengapa Ini Penting?

Amerika Serikat dan Cina adalah dua negara besar yang memiliki pengaruh ekonomi besar bagi negara-negara lain di dunia. Perang dagang antara kedua negara ini mengguncang pasar global yang mencemaskan dampak ekonomi dari konflik ini.  

Dilansir Newsweek, memotong impor Cina mempersulit rantai pasokan Amerika, meningkatkan biaya dan memaksa bisnis untuk mencari sumber dari tempat lain. Konsumen juga menghadapi harga yang lebih tinggi. Strategi Trump adalah menggunakan tarif untuk menarik lebih banyak investasi manufaktur ke AS.

Bagi banyak eksportir Cina, AS adalah pasar yang sangat besar dan kehilangannya merupakan pukulan telak. Mereka harus mencari pasar lain untuk menggantikan potensi kerugian tersebut, seperti Uni Eropa di tengah-tengah ekonomi Cina yang bergantung pada ekspor sudah melambat.

Baca selengkapnya di sini


3. AS Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Pelabuhan Yaman

Militer Amerika Serikat menghancurkan pelabuhan bahan bakar utama di Yaman pada Kamis, 19 April 2025. Serangan itu ditujukan terhadap pemberontak Houthi di Yaman.

Dilansir dari Al Jazeera, sebanyak 38 orang tewas dalam serangan terhadap pelabuhan bahan bakar Ras Issa. Menurut TV Al Masirah, serangan menyebabkan 102 orang luka-luka. Al Masirah mengutip Kantor Kesehatan Hodeidah di Yaman. 

Serangan bertujuan untuk memutus sumber pasokan dan dana bagi Houthi yang didukung Iran, kata militer AS. 

Washington telah menggempur Houthi dengan serangan udara hampir setiap hari sejak 15 Maret 2025. AS berupaya mengakhiri serangan Houthi terhadap pengiriman sipil dan kapal militer di Laut Merah dan Teluk Aden. Para pemberontak memulai serangan mereka pada akhir tahun 2023, dengan alasan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

"Pasukan AS mengambil tindakan untuk menghilangkan sumber bahan bakar bagi teroris Houthi yang didukung Iran dan merampas pendapatan ilegal yang telah mendanai upaya Huthi untuk meneror seluruh wilayah selama lebih dari 10 tahun," kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari NDTV.

Lihat di sini selengkapnya. 

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus