Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel sedang mempertimbangkan untuk merekrut bekas Perdana Menteri Inggris Tony Blair sebagai koordinator kemanusiaan di Gaza. Hal ini dalam upaya untuk mengurangi kekhawatiran internasional atas banyaknya korban sipil di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut laporan outlet Israel Ynet, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berharap pengalaman diplomatik Blair di wilayah tersebut akan memberikan legitimasi bagi kampanye militer Israel. Blair diharapkan pula mampu memadamkan tuntutan internasional untuk gencatan senjata di tengah krisis kemanusiaan besar-besaran dan ribuan kematian warga sipil. Blair menjabat sebagai utusan untuk Israel dan Palestina untuk Kuartet Timur Tengah, yang terdiri dari AS, Rusia, UE, dan PBB, setelah mengundurkan diri sebagai pemimpin Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Ynet, kewenangan dan peran Blair belum ditentukan. Namun ia akan berfokus menyediakan perawatan medis dan obat-obatan, serta kemungkinan mengevakuasi korban luka dan sakit dari Jalur Gaza.
Kantor Blair mengatakan kepada Ynet bahwa belum ada tawaran tentang hal ini. Namun, seorang juru bicara mengkonfirmasi pada hari Senin bahwa Blair siap mendiskusikan rencana itu.
Blair mengeluarkan pernyataan di media sosial X, beberapa hari setelah serangan Hamas ke Israel. Ia menyatakan bahwa diplomasi konvensional Barat selama beberapa dekade seputar masalah Israel-Palestina perlu dipikirkan ulang.
Pada 2017, Blair mengakui bahwa Israel dan sekutu baratnya telah melakukan kesalahan dengan memutus kelompok Hamas. Ia berargumentasi bahwa mereka seharusnya mencoba membuka dialog dengan Hamas.
Tony Blair adalah sosok yang kontroversial. Saat menjadi perdana menteri Inggris, ia membawa negara itu terlibat dalam perang Irak pada 2003. Pada 2017, dalam sebuah survei menyatakan bahwa banyak orang di Inggris yang setuju bahwa Blair harus diadili sebagai penjahat perang.
RUSSIA TODAY
Pilihan editor: Tank Israel Kepung Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Sniper Tembaki Pasien dan Tenaga Medis