Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Greenpeace Inggris Tuang 300 Liter Cat Merah ke Kedubes AS

Aktivis Greenpeace Inggris menuangkan 300 liter cat merah darah ke kolam Kedubes AS di London.

11 April 2025 | 17.00 WIB

Jet tempur Israel. Shutterstock/Wirestock Creators
Perbesar
Jet tempur Israel. Shutterstock/Wirestock Creators

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah aktivis Greenpeace Inggris menggelar aksi protes terhadap pemerintah Amerika Serikat yang membantu Israel dalam genosida Gaza. Para aktivis itu menuangkan 300 pewarna merah darah ke dalam kolam kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di London pada Kamis, 10 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Para aktivis itu menyoroti pembantaian dan penghancuran yang terjadi di Gaza. Mereka menyoroti peran Amerika Serikat dalam menyuplai senjata ke Israel yang selama ini berupaya menduduki Gaza. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video yang diunggah lewat akun Instagram Greenpeace International, sejumlah aktivis terlihat membawa kotak cat merah bertuliskan "Stop Aiming Israel". Mereka membawa kotak-kotak itu lalu menuangkannya ke area mesin kolam sehingga seluruh kolam berwarna merah. 

"AS memicu genosida yang sedang berlangsung di Gaza," kata Greenpeace International dalam unggahan di akun @greenpeace.

Dalam situs resmi Greenpeace, organisasi itu turut menyoroti Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang terus memasok senjata ke Israel dan menyetujui penjualan militer senilai hampir US$12 miliar sejak Januari. Greenpeace menyebut AS memasok dua pertiga dari semua impor senjata Israel.

Greenpeace menyebut bahwa Amerika Serikat bertanggung untuk menghentikan pembunuhan karena mereka memberlakukan gencatan senjata sejak Februari. 

Tak hanya AS, Greenpeace menilai pemerintah Inggris harus turut bertanggung jawab atas genosida yang terjadi di Gaza. Mereka mengkritik pemerintah Inggris yang masih menjual senjata untuk Israel. Greenpeace mendesak Perdana Menteri Keir Starmer untuk berhenti mempersenjatai Israel. 

Dalam unggahan terpisah, Greenpeace Indonesia menyebut bahwa Inggris telah menjual peralatan militer senilai hampir £500 juta kepada Israel sejak 2015. 

Pemerintah Inggris, Greenpeace Indonesia menyampaikan, memang menangguhkan 30 dari 350 lisensi ekspor senjatanya ke Israel pada September tahun lalu. Namun, suku cadang jet tempur F-35 yang penting tidak termasuk dalam penangguhan tersebut dan tindakan tersebut dikritik keras.

Sikap Inggris berbanding terbalik dengan negara-negara Barat lainnya yang telah menyetop suplai untuk Israel. 

"Negara-negara seperti Spanyol, Kanada, Belgia, dan Belanda semuanya telah melarang penjualan senjata ke Israel, sejak dimulainya perang di Gaza," tulis Greenpeace Indonesia dalam unggahan di Instagram @greenpeaceid.

Greenpeace Indonesia juga mengkonfirmasi bahwa cat merah yang digunakan dalam aksi protes tersebut merupakan pewarna ramah lingkungan yang mudah terurai dan tidak beracun. 

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus