Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel, melalui Amerika Serikat, telah mengusulkan kesepakatan pertukaran tahanan baru dengan Hamas, menurut media Israel Channel 13 pada Kamis 28 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kesepakatan itu ditawarkan ke Qatar melalui AS,” demikian laporan media itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesepakatan tersebut pertama-tama akan membuat Israel menarik pasukannya dari daerah padat penduduk di Jalur Gaza dan mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke daerah kantong tersebut, lapor saluran tersebut.
Pada tahap kedua, Hamas akan melepaskan tawanan perempuan Israel, termasuk tentara perempuan dan jenazah warga Israel yang tewas, sementara Israel mundur lebih jauh ke daerah-daerah yang akan diselesaikan melalui mediasi Qatar dan AS.
Media tersebut mengatakan Hamas “sejauh ini menolak proposal tersebut” karena tidak menyerukan gencatan senjata penuh saat pertukaran sandera.
Kabarnya, kesepakatan tersebut pertama-tama akan membuat Israel menarik pasukannya dari daerah padat penduduk di Gaza dan memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke wilayah tersebut.
“Pada tahap kedua, Hamas akan melepaskan tawanan perempuan Israel, termasuk tentara perempuan dan jenazah warga Israel yang tewas, seiring Israel mundur lebih jauh ke wilayah yang akan diselesaikan melalui mediasi Qatar dan AS,” kata laporan media tersebut.
Media Israel juga melaporkan bahwa Hamas sejauh ini menolak proposal tersebut karena tidak menyerukan gencatan senjata penuh saat pertukaran sandera.
Selama gencatan senjata sementara satu minggu dari 24 November hingga 1 Desember, antara Hamas dan Israel, Hamas membebaskan 105 sandera sementara 129 sandera masih ditahan Hamas.
Pihak Israel meyakini dari 129 sandera yang tersisa, setidaknya 20 sandera tewas.
Ada ribuan warga Palestina di penjara-penjara Israel yang ditahan tanpa pengadilan dan akses terhadap penasihat hukum.
Klub Tahanan Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel telah menangkap lebih dari 4.655 orang di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober.
Israel melancarkan serangan darat di Gaza pada 27 Oktober setelah Hamas menyerang Israel dalam serangan mendadak pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 warga Israel dan lebih dari 200 orang disandera.
Sejak pecahnya permusuhan antara Hamas dan Israel, setidaknya 21.110 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, sementara 53.688 warga Palestina terluka.
AL JAZEERA | IASN