Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kasak Kusuk Kematian Bram Stoker, Si Penulis Dracula yang Melegenda

Nama Bram Stoker dikenal luas oleh publik pasca menuliskan kisah Dracula pada 1897. Namun kisah hidupnya sangat miris, hingga kematiannya.

8 November 2021 | 16.27 WIB

Bram Stoker. thenewstribe.com
Perbesar
Bram Stoker. thenewstribe.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Nama Abraham Stoker atau yang lebih dikenal dengan Bram Stoker dikenal sebagai penulis novel legendaris abad ke -19 bertajuk Dracula. Bram lahir di Clontarf, 8 November 1847 dan wafat pada 20 April 1912. Mengutip dari victorianweb.org, Bram mendapat predikat sebagai salah satu penulis Gotik terkemuka dari Victorian fin-de-siècle. Selain menjadi penulis, Bram adalah seorang asisten aktor Sir Henry Irving di era 1870-an.

Melansir dari biography.com, penulis asal Irlandia ini merupakan buah hati dari pasangan Abraham Stoker dan Charlotte Matilda Blake Thornley Stoker. Bram menempuh pendidikannya di Trinity College dengan studi matematika dan lulus pada 1870. Penulis Dracula yang legendaris itu memulai karirnya dengan menjadi seorang pegawai sipil di Kastil Dublin, sebuah hunian bangsawan Inggris di Irlandia sejak 1800-1920-an sebagai Inspektur Sesi Kecil.

Pada malam hari, sebagaimana dilansir dari britannica.com, Bram mulai mengasah bakat tulisnya dengan menjadi seorang penulis di surat kabar lokal, Dublin Evening Mall. Meskipun tidak dibayar, Bram tidak patah semangat untuk menghasilkan banyak tulisan, seperti ulasan teater dan beberapa kali menulis cerita pendek. Bahkan, Bram berhasil menerbitkan cerita pendeknya pada 1872 berjudul ‘The Crystal Cup’.

Kemudian, karirnya menjadi asisten aktor dimulai pada 1876 ketika Stoker bertemu dengan aktor Henry Living. Bram memutuskan pindah ke London ketika menjadi seorang manajer di Teater Lyceum. Di tahun yang sama, Bram menikah dengan Florence Balcombe dan dikaruniai satu anak bernama Noel yang lahir pada 1879.

Bram mulai menjadikan tema supernatural dan okultisme di dalam sebagian besar karyanya, berkaca dari pengalaman pahit yang dideritanya semasa kecil. Sebagaimana dikutip dari victorianweb.org, Bram kecil pernah mengidap sebuah penyakit yang tidak diketahui. Kondisi tersebut berlangsung sampai usianya menginjak tujuh tahun.

Selama itu, Bram hanya bisa terbaring lemah di atas kasur.  Hal tersebut diperparah dengan masyarakat tempat tinggal sekitarnya yang menyangkutkan penyakitnya itu dengan kisah hantu dan vampir.

Beberapa tulisan populer milik Bram, mulai dari karya pertamanya, The Crystal Cup (1872), cerita horor yang ditulis pertama kali, ‘The Chain of Destiny ‘(1875), novel pertamanya ‘The Snake's Pass’ (1890) hingga karyanya yang paling terkenal yaitu Dracula (1897). Hampir seluruh karya miliknya mendapatkan respons positif dari publik dunia. Bahkan, karyanya yang bertajuk ‘Dracula’ banyak diadaptasi menjadi beberapa bentuk karya lain, seperti musik, film, dan objek analisis di bidang akademik.

Namun, pada 1906, fisik Bram Stoker mulai melemah hingga sakit-sakitan. Kemudian, pada 20 April 1912, Bram dinyatakan meninggal dunia. Penyebab kematian Bram kemungkinan besar disebabkan karena stroke yang dideritanya.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Bram Stoker, Dracula Sekelas Frankenstein

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus